Putra Mahkota Arab Saudi Dituduh Kirim Tim Pembunuh untuk Habisi Mantan Anggota Intelijen di Kanada
Dalam dokumen yang diajukan di pengadilan Amerika Serikat, mantan anggota intelijen sebut Muhammad bin Salman kirim tim pembunuh untuk menghabisinya.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Ketika itu, mereka datang dengan visa turis untuk menghabisi Saad al-Jabri.
Dalam gugatan diterangkan Pasukan Harimau berusaha untuk masuk ke Kanada secara diam-diam.
Mereka berusaha untuk menghindari deteksi keamanan di perbatasan Kanada dengan masuk jalur lain.
Kemudian, gugatan itu lebih jelas menuduh Kepala Kantor Pribadi dan Direktur Eksekutif Yayasan Pangeran MBS (MiSK), Bader Alasaker.
MiSK merupakan sebuah organisasi amal milik MBS yang bertujuan untuk mengembangkan pemuda Saudi.
Tujuannya, agar para pemuda mampu untuk berkontribusi pada ekonomi masa depan Saudi melalui berbagai sektor, seperti pendidikan, media digital dan kreatif, teknologi, budaya, serta seni.
MiSK dikenal karena sering mengirim siswa Saudi ke perguruan tinggi bergengsi di Amerika Serikat melalui beasiswa.
Baca: Kemenlu RI Pastikan Tidak Ada WNI Jadi Jemaah Haji Ilegal di Arab Saudi
Baca: Pejabat PBB Sebut Putra Mahkota Arab Saudi Terlibat Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi
Bader Alasaker dituduh telah mengembangkan sebuah jaringan 'agen rahasia'.
Para agen telah disebar dan menargetkan individu tertentu yang melemahkan MBS di Amerika Serikat.
Dalam gugatan, Saad al-Jabri mengatakan ada seseorang yang telah melakukan pengawasan di apartemennya.
Peristiwa itu terjadi di Apartemen Mandarin Oriental, Boston, Massachusetts sekira bulan September 2017.
Sosok itu diketahui berusaha untuk memasuki kediaman Saad al-Jabri di sana.
Saad al-Jabri adalah seorang warga negara ganda dari Saudi dan Malta.
Ia menjelaskan rencana pembunuhan oleh Pasukan Harimau akhirnya gagal untuk dilakukan.