Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahli: Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran Tak Akan Gagalkan Program Nuklir

Ahli mengatakan, meski ada kebijakan tekanan maksimun dari Presiden Donald Trump, pembunuhan ilmuwan senior Iran tak akan menggagalkan program nuklir

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Ahli: Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran Tak Akan Gagalkan Program Nuklir
KHAMENEI.IR / AFP
Foto yang disediakan oleh situs web resmi Pemimpin Tertinggi Iran pada 27 November 2020, menunjukkan ilmuwan Iran Mohsen Fakhrizadeh pada 23 Januari 2019. Iran mengatakan Mohsen Fakhrizadeh, salah satu ilmuwan nuklir paling terkemuka, tewas dalam serangan terhadap mobilnya di luar Teheran yang dituduh musuh bebuyutan Israel berada di belakang dan bersumpah akan membalasnya. Terbaru, Ahli mengatakan, meski ada kebijakan 'tekanan maksimun' dari Presiden Donald Trump, pembunuhan ilmuwan senior Iran tak akan menggagalkan program nuklir Teheran. 

Langkah tersebut, menurutnya juga berpotensi menolak bantuan ekonomi yang sangat dibutuhkan Iran.

Dalam beberapa minggu dan bulan mendatang, Iran harus mempertimbangkan bagaimana menjaga pejabat nuklirnya yang tersisa aman.

"Iran juga harus memikirkan bagaimana mencegah serangan di masa depan dan apakah pembalasan akan meningkatkan atau merusak prospek perjanjian diplomatik dengan pemerintahan Biden yang akan datang," kata mantan pejabat AS.

"Namun, pembunuhan ilmuwan nuklir Iran 10 tahun lalu tidak menghalangi Iran untuk melakukan diplomasi dengan Amerika Serikat dan pemerintah lain," kata David Albright, pendiri dan presiden Institut Sains dan Keamanan Internasional nirlaba.

Albright mengatakan, kematian Fakhrizadeh membuat Iran kehilangan sosok penting yang mahir dalam mengelola dan mengatur pekerjaan nuklir yang sensitif.

"Jika Iran memilih untuk terburu-buru membangun bom, itu akan menjadi tempat yang tepat untuk membangun perangkat untuk meledak di bawah tanah," kata Albright.

"Saya tidak berpikir mereka akan kesulitan melakukan itu dan itu tidak akan memakan waktu lama," katanya.

Berita Rekomendasi

"Saya pikir dampaknya akan lebih terasa jika mereka harus membangun hulu ledak nuklir yang akan bekerja di atas rudal balistik," kata Albright.

Seorang mantan pejabat senior intelijen AS mengatakan "pembangunan program persenjataan nuklir melibatkan lebih dari sekadar fisika, karena melibatkan pembangunan perusahaan personel, gedung dan peralatan yang luas dan rahasia".

"Fakhrizadeh memiliki pengalaman itu serta kemampuan untuk bekerja dengan kepemimpinan teknis dan pertahanan," kata pejabat itu.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas