Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Sebut Sanksi Akan Mendorong Myanmar Menuju Perang Saudara

"Ancaman dan tekanan, termasuk penggunaan sanksi terhadap otoritas Myanmar saat ini, sia-sia dan sangat berbahaya," kata kementerian luar negeri Rusia

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Rusia Sebut Sanksi Akan Mendorong Myanmar Menuju Perang Saudara
Handout / FACEBOOK / AFP
Foto yang diambil dan diterima dari sumber anonim melalui Facebook pada 29 Maret 2021 ini menunjukkan pengunjuk rasa ikut serta dalam demonstrasi menentang kudeta militer di Monywa, wilayah Sagaing. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW—Rusia mengatakan sanksi terhadap elite junta militer Myanmar sia-sia, sangat berbahaya dan pada akhirnya dapat mendorong negara itu menuju perang saudara.

Hal itu  disampaikan Kremlin seperti dilaporkan kantor berita Interfax, Rabu (7/4/2021).

"Ancaman dan tekanan, termasuk penggunaan sanksi terhadap otoritas Myanmar saat ini, sia-sia dan sangat berbahaya," kata kementerian luar negeri Rusia seperti dikutip Reuters.

"Bahkan, hal seperti itu berkontribusi untuk mengadu domba satu sama lain dan, pada akhirnya, mendorong rakyat Myanmar menuju konflik sipil skala penuh."

Baca juga: Peran Aktif Indonesia dalam Upaya Penyelesaian Krisis di Myanmar

Myanmar telah diguncang oleh aksi protes sejak militer  menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari lalu, membuat klaim kecurangan yang tidak berdasar dalam pemilu pada November 2020.

Kudeta dan tindakan keras berikutnya telah menyebabkan sanksi dari negara-negara Barat pada militer dan bisnisnya.

Berita Rekomendasi

Kremlin telah menyuarakan keprihatinan atas meningkatnya jumlah kematian warga sipil di Myanmar. Setidaknya 564 orang tewas di tangan pasukan keamanan sejak kudeta membawa junta militer berkuasa.

Namun, wakil menteri pertahanan Rusia bertemu pemimpin junta militer Jenderal Senior Min Aung Hlaing di ibukota Naypyitaw bulan lalu, menarik kritik keras dari aktivis hak-hak yang menuduh Moskow mendukung junta.

Baca juga: Demonstran Myanmar Jadikan Telur Paskah Simbol Pembangkangan Sipil

AS Siapkan Sanksi Terbaru

Amerika Serikat berencana menjatuhkan sanksi kepada dua konglomerat yang dikendalikan junta militer Myanmar atas kudeta 1 Februari lalu dan tindakan kekerasan mematikan terhadap demonstran.

Hal itu disampaikan dua sumber seperti dilansir Reuters, Kamis (25/3/2021).

Langkah Kementerian Keuangan AS untuk untuk memasukkan Myanmar Economic Corporation (MEC) dan Myanmar Economic Holdings Ltd (MEHL) dalam daftar hitam.

AS juga akan membekukan apa pun aset  yang mereka miliki di Amerika Serikat.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas