Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Daging Buatan Diklaim Ramah Lingkungan, Singapura Jadi Negara Pertama Pemberi Izin Penjualan

Secara terbuka, Singapura menjadi negara pertama yang mengijinkan penjualan daging buatan dari sel hewan hasil inovasi laboratorium

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Daryono
zoom-in Daging Buatan Diklaim Ramah Lingkungan, Singapura Jadi Negara Pertama Pemberi Izin Penjualan
Kompas Tv BBC News Indonesia https://www.youtube.com/watch?v=u8CZ49jSsC0
Daging buatan yang dihasilkan dari sel hewan ini tersedia tanpa sebelumnya melewati proses penyembelihan 

Dimana 1/4 gas efek rumah kaca berasal dari makanan.

Sebagian kecil di antaranya berasal dari peternakan konvensional.

Peternakan Konvensional
Pekerja peternakan konvensional terancam adanya inovasi produksi daging buatan dari sel hewan

Tak hanya itu, pertimbangan lain yakni permintaan daging global diperkirakan terus meningkat.

Sehingga munculah ide pembutaan daging buatan ini.

Daging tersebut dibuat dengan diawali pengambilan sel dari hewan.

BBC News Indonesia mengabarkan pengambilan sel hewan ini salah satunya dari bulu hewan.

Baca juga: Pedagang Tolak Impor Daging, Ketua DPD RI Minta Pemerintah Pastikan Sirkulasi di NTT Lancar

Sel kemudian diberi nutrisi agar dapat bertumbuh berkali lipat, hingga akhirnya dapat diproduksi secara masal.

Berita Rekomendasi

Hal ini juga dibenarkan Josh, proses produksi dan budi daya daging buatan 95% dianggap lebih ramah lingkungan.

Karena dilihat dari berkurangnya emisi karbon yang dihasilkan dan juga penghematan dalam aspek penggunakaan lahan dan air.

"Proses produksi dan budi daya daging buatan, 95% lebih ramah lingkungan, dalam hal emisi karbon dan juga dalam aspek penggunakaan lahan dan air," kata Josh, pihak produsen daging buatan.

Tanggapan Pakar Pangan dan Konsumen

Pakar Inovasi Pangan, Dr. Alexandra Sexton mengatakan produksi daging buatan dapat menjadi jawaban dalam menanggulangi perubahan iklim yang dapat memacu tingkat kestabilan ketersediaan daging.

Hal tersebut dapat terjadi, jika memang daging buatan bisa mengurangi kebutuhan penggunaan lahan.

"Jika daging buatan bisa mengurangi kebutuhan penggunaan lahan dalam produksi daging, maka bisa bermanfaat dalam menanggulangi perubahan iklim," ujar Sexton.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas