6 Poin Pidato Pertama Joe Biden di Kongres AS, Bahas Rencana Pemulihan Ekonomi hingga Imigrasi
Biden menyerukan rencana pemulihan ekonomi yang berfokus pada pekerjaan, infrastruktur, perawatan anak, dan pendidikan.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
Biden menambahkan bahwa dalam percakapan dengan mitranya dari Rusia, dia telah menjelaskan kepada Vladimir Putin bahwa AS tidak akan mencari eskalasi, tetapi tindakan Rusia memiliki konsekuensi.
Biden menambahkan bahwa AS dan Rusia harus bekerja sama ketika kepentingan sejalan.
Biden menambahkan bahwa dia telah melakukan percakapan selama berjam-jam dengan Presiden China Xi Jinping dan mereka mengemukakan pandangan yang sama.
Presiden melihat program nuklir Iran dan Korea Utara dan menggambarkannya sebagai ancaman.
Tetapi berkomitmen untuk bekerja dengan sekutu dan kedua negara melalui "diplomasi dan pencegahan yang tegas."
Biden juga berbicara tentang janjinya untuk mengakhiri perang selamanya di Afghanistan, sambil mengakui dan membenarkan jejak panjang AS di negara itu.
Biden mengatakan sudah waktunya untuk membawa pasukan pulang.
5. Biden membahas kebijakan pengendalian senjata dan mendesak tindakan kongres terhadap kekerasan senjata di AS
Dalam pidatonya di depan Kongres, presiden menyebut kekerasan senjata sebagai "epidemi di Amerika."
Ia menyebutkan bagaimana bendera di Gedung Putih dikibarkan setengah tiang untuk meratapi nyawa yang hilang dalam penembakan di daerah Atlanta dan penembakan massal di Colorado.
"Dalam sepekan antara penembakan massal itu, lebih dari 250 orang Amerika lainnya ditembak mati. 250 ditembak mati," kata Biden.
Biden meminta Senat Republik untuk bergabung dengan anggota Kongres dari Partai Demokrat untuk "menutup celah dan memerlukan pemeriksaan latar belakang untuk membeli senjata."
"Saya akan melakukan segala daya saya untuk melindungi rakyat Amerika dari epidemi kekerasan senjata," katanya.
"Tapi ini saatnya Kongres bertindak juga."
6. Presiden meminta Senat untuk mengesahkan dua undang-undang hak-hak sipil
Biden ingat pertemuan Gianna Floyd, putri George Floyd, saat pemakaman ayahnya tahun lalu.
Biden mengatakan Gianna benar saat ia menyebut ayahnya "mengubah dunia" sehubungan dengan vonis bersalah mantan petugas polisi Minneapolis Derek Chauvin dalam pembunuhan Floyd .
Biden memang mengakui bahwa "kebanyakan pria dan wanita berseragam memakai lencana mereka dan melayani komunitas mereka dengan hormat."
Namun presiden mendesak orang Amerika untuk bersatu untuk "membangun kembali kepercayaan antara penegak hukum dan orang yang mereka layani" dan "membasmi rasisme sistemik dalam kriminal sistem keadilan."
Dia mendesak anggota parlemen untuk mengesahkan RUU reformasi polisi yang dinamai Floyd pada peringatan pertama kematian Floyd pada 25 Mei.
Presiden juga membujuk Senat untuk mengesahkan Undang-Undang Hak Suara John R. Lewis, yang telah disahkan di DPR.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)