Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jakarta Peringkat Teratas Kota Paling Rentan Risiko Lingkungan di Asia, Diprediksi Akan Tenggelam

Environmental Risk Outlook 2021 menobatkan Asia sebagai rumah bagi 99 kota paling rentan di dunia karena kondisi lingkungannya, salah satunya Jakarta.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Jakarta Peringkat Teratas Kota Paling Rentan Risiko Lingkungan di Asia, Diprediksi Akan Tenggelam
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pengendara melintas di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin (14/9/2020). Provinsi DKI Jakarta resmi melakukan pengetatan pembatasan sosial berskala besar ( PSBB) kembali selama dua pekan mulai 14 sampai 25 September 2020 dikarenakan adanya peningkatan kasus positif Covid-19 selama 12 hari pertama bulan September. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Partikel ini sebagian besar disebabkan pembakaran batu bara dan bahan bakar fosil lainnya.

Orang-orang berpose untuk berfoto di tepi Sungai Yangtze pada Malam Tahun Baru di Wuhan, di provinsi Hubei tengah China pada 31 Desember 2020.
Orang-orang berpose untuk berfoto di tepi Sungai Yangtze pada Malam Tahun Baru di Wuhan, di Provinsi Hubei Tengah, China pada 31 Desember 2020. (NOEL CELIS / AFP)

Di luar Asia, Timur Tengah dan Afrika Utara memiliki sejumlah kota rentan dengan semua kategori ancaman.

Kota Lima di Peru adalah satu-satunya kota non-Asia yang masuk dalam daftar 100 kota paling rentan di dunia.

"Rumah bagi lebih dari setengah populasi dunia dan pendorong utama kekayaan, kota-kota sudah berada di bawah tekanan serius dari kualitas udara yang buruk, kelangkaan air dan bahaya alam," kata laporan yang ditulis Will Nichols.

"Di banyak negara Asia, kota-kota ini akan menjadi kurang ramah karena tekanan populasi meningkat dan perubahan iklim memperkuat ancaman dari polusi dan cuaca ekstrim, mengancam peran mereka sebagai penghasil kekayaan bagi ekonomi nasional."

Meski termasuk negara maju, banyak kota di China yang mengalami kerentanan lingkungan.

Dari 50 kota di seluruh dunia dengan polusi air terparah, 35 berada di China, menurut laporan itu.

Berita Rekomendasi

Namun, Nichols mengatakan, sistem politik dan tingkat perkembangan China yang lebih maju mungkin akan lebih menguntungkan.

"Struktur tata kelola top-down China - dan kemauan untuk mengambil tindakan mendadak, seperti menutup pabrik untuk memenuhi tujuan emisi - memberinya lebih banyak kesempatan untuk memitigasi risiko ini."

Jadi Sungai Suci di India, Sungai Gangga Kini Tercemar dan Tidak Bisa Lagi Digunakan untuk Mandi dan Minum
Jadi Sungai Suci di India, Sungai Gangga Kini Tercemar dan Tidak Bisa Lagi Digunakan untuk Mandi dan Minum (India Today)

Baca juga: Mengenal Teknologi Iron Dome, Sistem Pertahanan Militer Israel yang Halau Roket Hamas dari Gaza

Baca juga: Roketnya Jatuh di Samudera Hindia, China Dituding Tak Bertanggung Jawab atas Keamanan Luar Angkasa

Tata kelola India yang lebih lemah, ditambah dengan ukuran dan skala ekonomi informal, membuatnya jauh lebih sulit untuk mengatasi masalah lingkungan dan iklim di tingkat kota.

"Dua kota terpadat di Afrika, Lagos dan Kinshasa, termasuk di antara mereka yang berisiko tertinggi," kata laporan itu.

Kota-kota lain yang rentan termasuk Monrovia, Brazzaville, Freetown, Kigali, Abidjan, dan Mombasa.

Indeks iklim menggabungkan ancaman kejadian ekstrim, kerentanan manusia, dan kemampuan negara untuk beradaptasi.

Laporan ini adalah yang pertama dari serangkaian penilaian risiko untuk kota-kota dan mengevaluasi ancaman terhadap kelayakan hidup, potensi investasi, aset real estat, dan kapasitas operasional.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas