Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Janji Surga Korea Utara Bohong Semua, Dituntut Warga yang Kabur Kembali ke Jepang

Lima orang warga Jepang mengajukan tuntutan ke pengadilan Tokyo 16 Agustus 2021 dan 14 Oktober 2021 pengadilan akan mendengar kesaksian para penggugat

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Janji Surga Korea Utara Bohong Semua, Dituntut Warga yang Kabur Kembali ke Jepang
Foto Richard Susilo
Eiko Kawasaki (kanan), penggugat, pembelot Korea Utara, selamat dari kampanye "surga di bumi" program repatriasi Korea Utara dan Kenji Fukuda (kiri), seorang pengacara Jepang yang mewakili penggugat dari litigasi program repatriasi Korea Utara 

"Bagi saya yang penting orang-orang yang dulu ke Korut dan banyak yang mau kembali ke Jepang nantinya dapat kembali ke Jepang lagi. Dengan dasar pengadilan ini berharap pemerintah Jepang semakin kuat untuk menjalin hubungan diplomatik membuka hubungan dengan Korut dan akhirnya dapat meminta Korut agar bisa mengijinkan orang-orang yang ingin kembali ke Jepang di masa depan dapat kembali ke Jepang, termasuk anak dan cucu saya di sana," lanjutnya.

Sejak November 2019 Kawasaki mengirimkan banyak boks berisi makanan Jepang buat anak dan cucunya. Ternyata akhirnya bulan Juli 2020 7 boks masing-maisng 15 kilogram makanan itu semua kembali ke rumahnya lagi.

"Saya kalau malam kalau sudah gelap tak bisa tidur saat ini memikirkan bagaimana situasi anak dan cucu saya di Korut. Tak ada komunikasi sama sekali sejak November 2019 dan kalau matahari sudah mulai terbit barulah sedikit demi sedikit bisa tidur sebentar. Stres berat saya saat ini memikirkan keluarga di sana," tambah Kawasaki lagi.

Dulunya sebelum 2019 Kawasaki masih bisa bicara per telepon dengan anaknya beberapa kali setahun lewat telepon.

"Tetapi anak saya mesti ke perbatasan dengan China, lalu pinjam telepon China dan harus diawasi didampingi oleh orang Korea Utara, semua itu perlu banyak uang, barulah bisa bicara dan dia pun harus bicara di udara terbuka sehingga terdengar semua pembicaraan serta direkam pihak Korut. Demikian semua surat harus disensor pihak Korut barulah bisa dibaca anak saya. Tidak ada isi pribadi di dalamnya karena pasti akan kena sensor dan bisa membahayakan anak saya sendiri," ungkapnya lagi.

Saat ini ada sekitar 600-700 ribu orang Korea di Jepang dan 95% adalah dari Korea Selatan yang tak mau kembali ke negaranya karena sudah ber anak cucu di Jepang ingin hidup bersama dengan keluarganya di Jepang. Namun yang di Korut 90 ribuan orang juga ingin kembali ke Jepang, banyak di antaranya telah meninggal termasuk dibunuh di Korut oleh militer Korut, tambah Kawasaki lagi.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas