WHO Kritik Negara yang Menutup Pintu untuk Afrika, Sebut Tak Efektif Cegah Penularan Varian Omicron
WHO mengkritik negara-negara yang menutup pintunya untuk Afrika, sebut tak efektif mencegah penularan varian Omicron.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Dr Francis Collins, Direktur National Institutes of Health di Amerika Serikat, menekankan bahwa belum ada data yang menunjukkan bahwa varian baru menyebabkan penyakit yang lebih serius daripada varian Covid-19 sebelumnya.
"Saya pikir itu lebih menular, ketika Anda melihat seberapa cepat penyebarannya melalui beberapa distrik di Afrika Selatan," kata Collins di "State of the Union" CNN.
Israel memutuskan untuk melarang masuknya orang asing, dan Maroko mengatakan akan menangguhkan semua penerbangan masuk selama dua minggu mulai Senin (22/11/2021).
Dua negara itu adalah contoh yang paling drastis dari pembatasan perjalanan, yang diberlakukan ketika negara-negara bergegas untuk memperlambat penyebaran Varian Omicron.
Para ilmuwan di beberapa tempat – dari Hong Kong hingga Eropa – telah mengonfirmasi kemunculannya.
Belanda melaporkan 13 kasus Varian Omicron pada Minggu (28/11/2021), dan Australia menemukan dua kasus.
Baca juga: Muncul Varian Baru Corona Omicron, Masyarakat Disarankan Tak Perlu Ikut Mikir Berat
Baca juga: Gejala Covid-19 Varian Omicron, Dokter di Afrika Selatan Sebut Ringan tapi Tak Biasa
AS melarang perjalanan dari Afrika Selatan dan tujuh negara Afrika bagian selatan lainnya pada Senin (28/11/2021).
"Dengan Varian Omicron yang sekarang terdeteksi di beberapa wilayah di dunia, memberlakukan larangan perjalanan yang menargetkan Afrika menyerang solidaritas global," kata Moeti.
"Covid-19 terus-menerus mengeksploitasi pemisah diantara kita. Kita hanya akan mendapatkan yang lebih baik dari virus jika kita bekerja sama untuk mencari solusi,” tambahnya.
WHO mengatakan pihaknya meningkatkan dukungannya untuk pengurutan genom di Afrika, sehingga laboratorium pengurutan memiliki akses ke sumber daya manusia yang memadai dan reagen pengujian untuk bekerja dengan kapasitas penuh.
WHO juga mengatakan siap untuk menawarkan bantuan tambahan, memperkuat penanganan Covid-19 termasuk pengawasan, pengobatan, pencegahan infeksi dan keterlibatan masyarakat di negara-negara Afrika bagian selatan.
(Tribunnews.com/Maliana)