Inggris dan Kanada Boikot Diplomatik di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, Mengikuti Langkah AS
Mengukuti langkah AS, kini Inggris dan Kanada mengumumkan boikot diplomatik di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
AS menuduh China melakukan genosida dalam penindasannya terhadap minoritas Uighur yang mayoritas Muslim di wilayah barat Xinjiang, sebuah tuduhan yang berulang kali ditolak China.
Hubungan antara Kanada dan China semakin bergejolak setelah penangkapan 2018 di Kanada terhadap seorang eksekutif tinggi dengan pemimpin teknologi China Huawei atas permintaan pejabat AS, dan penahanan berikutnya terhadap dua warga Kanada di China. Ketiganya dirilis awal tahun ini.
Hubungan juga tegang karena penindasan kebebasan politik China di Hong Kong, dan karena kekhawatiran terhadap pemain tenis China Peng Shuai, yang tidak terlihat di depan umum selama berminggu-minggu setelah dia menuduh seorang pejabat tinggi pemerintah melakukan penyerangan.
Baca juga: Ekspor Produk Perikanan Indonesia Naik 6,6 Persen, AS dan China Masih Jadi Pasar Utama
Baca juga: Kepala Kepolisian Korea Selatan Mendarat di Pulau Takeshima, Jepang akan Sanksi Berat Korsel
Sementara itu, Australia semakin memandang China sebagai ancaman keamanan di tengah tuduhan bahwa Beijing telah ikut campur dalam politik dan masyarakat Australia.
Ini juga menimbulkan kekhawatiran atas dua warga negara Australia yang tetap dipenjara di China.
China telah mengatakan bahwa semua tuduhan terhadapnya dibuat-buat.
Negara-negara lain, termasuk Jepang juga dikatakan sedang mempertimbangkan boikot diplomatik terhadap olimpiade tersebut.
Selandia Baru telah mengkonfirmasi tidak akan mengirim pejabat ke Beijing sebagian besar karena pandemi virus corona, tetapi juga menyuarakan keprihatinan atas masalah hak asasi manusia di China.
(Tribunnews.com/Yurika)