Sosok Christine Lee, Dituduh Sebagai Mata-mata China yang Menyusup ke Parlemen Inggris
Inggris mengumumkan seorang mata-mata dari China yang memiliki akses begitu luas di negara sekutu Amerika itu.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Dunia heboh. Pasalnya Inggris mengumumkan seorang mata-mata dari China yang memiliki akses begitu luas di negara sekutu Amerika itu.
Namanya Christine Lee.
Pengacara kenamaan di Inggris itu dituduh sebagai mata-mata China yang beroperasi di Inggris.
Dia dianggap bekerja langsung di bawah kendali Partai Komunis China.
Christine Lee bukan orang biasa di Inggris.
Relasinya banyak mulai dari penguasa, anggota parlemen hingga birokrat hukum.
Pada 2019, dia mendapatkan penghargaan dari perdana menteri Inggris saat itu, Theresa May, karena membantu kerja sama Tiongkok-Inggris.
Baca juga: Angka Kelahiran di China Turun ke Rekor Terendah Sejak 1949
Adalah Badan Intelijen Inggris M15 yang berhasil membongkar kedok Christine Lee.
MI5 sedang menghadapi tekanan politik untuk menjelaskan mengapa mereka tidak memberi tahu parlemen Inggris lebih dini tentang kegiatan dari seorang mata-mata China yang dicurigai.
Badan keamanan kini mengatakan mata-mata itu “secara terbuka terlibat dalam campur tangan politik di Inggris.”
Badan keamanan Inggris telah memperingatkan dalam bulan-bulan terakhir ini tentang China yang meningkatkan kegiatan mata-matanya di negara itu.
Christine Lee, seorang ibu berusia 59 tahun dan memiliki dua anak, serta menjabat sebagai penasihat hukum untuk Kedutaan Besar China.
Lee dituduh selama ini berkoordinasi dengan United Front Work Department, suatu organisasi yang diketahui menggunakan pengaruh China di luar negeri atas nama partai berkuasa negara itu.
Badan itu mengatakan Lee telah “memfasilitasi” sumbangan untuk partai politik dan legislator Inggris “atas nama warga negara asing.”