Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Topan Rai Hancurkan 1,5 Juta Rumah di Filipina, Kerugian Capai Rp 11 Triliun

IFRC memperkirakan Topan Rai telah yang melanda Filipina pada bulan Desember telah menghancurkan 1,5 juta rumah di negara itu.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Nuryanti
zoom-in Topan Rai Hancurkan 1,5 Juta Rumah di Filipina, Kerugian Capai Rp 11 Triliun
AFP/ERWIN MASCARINAS
Foto ini diambil pada 17 Desember 2021 menunjukkan penduduk berdiri di dekat rumah mereka yang dihancurkan oleh Topan Rai setelah badai melintasi Kota Surigao di provinsi Surigao del Norte. (Photo by Erwin MASCARINAS / AFP) 

"Masyarakat yang mengandalkan pertanian, perikanan, dan pariwisata tidak bisa mendapatkan penghasilan sekarang. Jutaan orang tidak memiliki atap di atas kepala mereka."

Lebih lanjut, menurut IFRC, dibutuhkan sebanyak 22 juta dollar atau Rp 315,7 miliar untuk membantu lebih dari 400.000 orang selama 24 bulan.

Prioritas utama termasuk pembangunan kembali tempat penampungan yang lebih aman serta menyediakan kebutuhan hidup bagi keluarga pengungsi.

Mulai dari peralatan dapur hingga perlengkapan tidur dan pakaian, menurut organisasi bantuan internasional.

Ada juga laporan dari pemerintah yang memerintahkan penduduk, termasuk di Siargao, untuk tidak kembali dan membangun kembali tanah mereka sebelumnya di tepi laut, dan banyak yang membutuhkan dukungan hukum untuk masalah perumahan, tanah, dan properti.

Sejak Topan Rai melanda negara itu, Palang Merah Filipina telah menjangkau 36.000 orang dengan dukungan tempat penampungan darurat, termasuk menyediakan bahan bangunan dan terpal untuk membangun tempat penampungan sementara.

Baca juga: Saat Korea, Jepang hingga Filipina Berharap Indonesia Cabut Larangan Ekspor Batu Bara

"Topan (Rai) datang di tengah pandemi dan kampanye politik, yang mengalihkan perhatian dari apa yang sebenarnya merupakan bencana. Ini tidak boleh dilupakan besok pagi," kata Gordon, kepala Palang Merah di Filipina.

Berita Rekomendasi

Bocanegra dari IFRC menambahkan bahwa sementara orang Filipina telah pulih dari bencana sebelumnya, dan kini lebih banyak yang harus dilakukan untuk membantu mereka yang rumahnya telah hancur.

IFRC mengatakan bahwa dukungan jangka panjang juga diperlukan untuk membantu keluarga membangun rumah yang lebih aman, termasuk mereka yang tinggal di pulau terpencil dan di daerah terpencil atau sulit dijangkau.

Baca juga artikel lain terkait Filipina

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas