Helikopter Black Hawk Terbang Tanpa Pilot untuk Pertama Kalinya
Helikopter UH-60A Black Hawk berhasil terbang tanpa pilot untuk pertama kalinya selama 30 menit di atas Fort Campbell, Kentucky, Amerika Serikat.
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Pravitri Retno W
"Paling kritis, ALIAS akan mampu secara otomatis mendeteksi dan mencegah situasi berbahaya yang menyebabkan kecelakaan, sehingga menyelamatkan nyawa," lanjutnya.
Baca juga: Perangi China, Hubungan Dagang Amerika dan Jepang Kian Mesra
Saat ini, sebagian besar sistem otonom yang digunakan di pesawat menjadi asisten pilot.
Sistem ini untuk melakukan tugas-tugas sederhana, tetapi menyerahkan situasi yang kompleks dan tak terduga tetap menjadi tugas sang pilot.
Namun, ALIAS mengubah Black Hawk menjadi pesawat yang sepenuhnya otonom, dengan otak yang mampu menangani semua aspek penerbangan.
Ini termasuk prosedur pra-penerbangan, including power, kontrol sekunder, pemeriksaan angin, dan elemen lainnya, serta flight dan landing - bahkan dalam keadaan darurat.
"Penerbangan BLACK HAWK yang bersejarah ini menandai pertama kalinya UH-60 terbang secara mandiri dan dibangun berdasarkan demonstrasi baru-baru ini di Proyek Konvergensi Angkatan Darat AS 2021," kata juru bicara, Lockheed Martin, dalam sebuah pernyataan.
Program manager in DARPA's Tactical Technology Office, Stuart Young, mengatakan ini adalah perubahan signifikan peran komputer dalam penerbangan, dari asisten pilot menjadi pilot itu sendiri, hingga menjalankan seluruh penerbangan.
"Dengan pengurangan beban kerja, pilot dapat fokus pada manajemen misi daripada mekanik," katanya.
"Kombinasi unik dari perangkat lunak dan perangkat keras otonomi ini akan membuat terbang lebih cerdas dan lebih aman. Dengan ALIAS, Angkatan Darat akan memiliki lebih banyak fleksibilitas operasional," tambahnya.
Ini termasuk kemampuan untuk mengoperasikan pesawat setiap saat, siang atau malam, dengan dan tanpa pilot, dan dalam berbagai kondisi sulit.
ALIAS telah dirancang untuk menjadi fleksibel dan dapat diperluas, sehingga dapat digunakan dalam berbagai jenis pesawat.
Dikutip dari darpa.mil, program ALIAS telah memanfaatkan kemajuan besar dalam sistem otomasi pesawat selama 50 tahun terakhir, serta kemajuan serupa terkait pesawat yang dikemudikan dari jarak jauh.
Pesawat yang terbang secara otomatis, pilot masih harus mengelola antarmuka yang kompleks dan merespons situasi yang tidak terduga.
ALIAS bertujuan untuk mendukung pelaksanaan seluruh misi dari lepas landas hingga mendarat.
Termasuk menangani secara otomatis kejadian darurat seperti kegagalan sistem pesawat.
Rencananya, bulan depan program ALIAS akan diuji coba pada model M-model Black Hawk fly-by-wire di Fort Eustis, Virginia.
(Tribunnews.com/Fajar)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.