Kisah Ibu di Hongkong Dipisahkan dari Bayinya yang Terpapar Covid-19, Sempat Diusir Pihak RS
Seorang ibu di Hong Kong menceritakan kepiluannya dipisahkan dari bayinya berusia 11 bulan yang terpapar Covid-19 oleh pihak rumah sakit.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
Suami Laura, Nick, dinyatakan negatif Covid-19 dengan tes antigen, sementara ia mengaku belum diskrining.
Nick mengaku telah meminta pihak rumah sakit untuk mengetesnya dengan harapan bisa menemani putrinya, tetapi ditolak dan diminta pergi ke fasilitas pemeriksaan pemerintah.
Pada Selasa pagi, seorang dokter memberi tahu pasangan itu bahwa kondisi putri mereka telah membaik dan dia dalam kondisi stabil, siap untuk dipulangkan.
Namun pasien hanya dapat kembali ke rumah untuk dikarantina setelah dites negatif tujuh hari sejak positif.
"Memikirkan enam hari lagi untuk tidak diizinkan mendekatinya saya tidak tahan," kata Laura.
Saat melakukan FaceTime, Laura menilai putrinya yang masih berusia 11 bulan itu nampak tenang namun bingung.
Baca juga: Penyandang Penyakit Tidak Menular Lebih Berisiko Terinfeksi Covid-19, Cek Kesehatan Lewat Teknologi
Baca juga: Deteksi Dini Kasus Covid-19 Masih Rendah, Ada Celah Antara Data Pemerintah dan Fakta Kasus Aktif
Dr Siddharth Sridhar, asisten profesor klinis di departemen mikrobiologi Universitas Hong Kong, mengatakan pemisahan anak-anak dari orang tua merupakan hal yang traumatis serta membuat para orang tua enggan mendiagnosis anaknya.
"Sebagai aturan umum, kita harus melakukan yang terbaik untuk mengakomodasi setidaknya satu orang tua untuk tetap bersama anak asalkan anak tersebut tidak sakit parah."
"Jika bayi secara medis sehat dan tes negatif, mereka harus dipulangkan tanpa pertanyaan," katanya.
Tiga anak di Hong Kong meninggal dunia dalam dua minggu terakhir setelah terkena Covid-19.
Korban ketiga merupakan bayi perempuan berusia 11 bulan, menjadi kematian termuda terkait virus corona di Hong Kong.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)