Rusia Berhak Bangun Pangkalan Militer di 2 Wilayah Ukraina
Rusia berhak membangun pangkalan militer Ukraina berdasarkan perjanjian yang ditandatangi Presiden Vladimir Putin dengan para pemimpin separatis.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Konflik tersebut menjadi perang statis di sepanjang Garis Kontak yang memisahkan pemerintah Ukraina dan daerah-daerah yang dikuasai separatis.
Perjanjian Minsk (dinamai berdasarkan ibu kota Belarus tempat perjanjian itu dibuat) melarang senjata berat di dekat Garis Kontak.
Sementara itu, separatis di Donbas itu mendapat dukungan besar dari Moskow.
Rusia telah lama menyatakan tidak memiliki tentara di Donetsk dan Luhansk, tetapi pejabat AS, NATO dan Ukraina mengatakan pemerintah Rusia memasok separatis, memberi mereka dukungan penasihat dan intelijen, dan menempatkan perwiranya sendiri di barisan mereka.
Moskow juga telah mendistribusikan ratusan ribu paspor Rusia kepada orang-orang di Donbas dalam beberapa tahun terakhir.
Para pejabat dan pengamat Barat menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin berusaha membangun fakta di lapangan dengan menaturalisasi warga Ukraina sebagai warga negara Rusia, sebuah cara de facto untuk mengakui negara-negara yang memisahkan diri.
Tindakan ini juga memberinya alasan untuk campur tangan di Ukraina.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)