Presiden Ukraina Tuduh Rusia Sengaja Bakar Tentaranya yang Tewas untuk Manipulasi Jumlah Korban
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia membakar tentaranya yang tewas di mobil krematorium yang sengaja dibawa dari Rusia.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia membakar tentaranya yang tewas di mobil krematorium yang sengaja dibawa dari Rusia.
Menurut Zelensky, hal itu dilakukan pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memanipulasi jumlah korban dari tentara Rusia.
Zelensky mengungkapkan pada Kamis (3/3/2022), tentara Rusia membakar jasad rekan mereka untuk menutupi jumlah pasti pasukan mereka yang tewas.
Kedua negara memang mengungkapkan jumlah yang sangat berbeda terkait korban tewas saat penyerangan Rusia ke Ukraina.
“Orang-orang itu membawa kamar krematorium untuk diri mereka sendiri. Itu tak manusiawi. Tak ada yang menghitung mereka. Tak ada yang peduli, berapa yang mati karena peluru,” ujarnya dilansir dari Daily Star.
“Mereka sudah tahu sejak awal tak akan menunjukkan kepada keluarga mereka, ibu mereka, apa yang terjadi dengan anak-anak mereka, bahwa mereka mati di sini. Kami tak ingin membunuh mereka,” lanjut Zelensky.
Baca juga: Kelompok Wagner, Tentara Bayaran yang Disebut-sebut Incar Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky
Jumat (4/3/2022), Kementerian Pertahanan Ukraina mengklaim lebih dari 9.100 tentara Rusia tewas di tangan tentara Rusia.
Dikutip dari Kyiv Independent, sebanyak 9.166 tentara Rusia meninggal sejak invasi.
Dilaporkan juga bahwa pihak Rusia telah kehilangan 50 MLRS, 33 pesawat, 2 kapal, 37 helikopter, 404 mobil, 251 tank, 60 tangki bahan bakar, 150 artileri, 3 UAV, 939 pengangkut personel bersenjata, dan 18 perang anti-pesawat.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia di Moskow mengungkapkan, jumlah kematian tentara Rusia yang mereka terima hingga Rabu (2/2/2022) adalah 500 orang dan 1.600 orang lainnya cedera.
Sementara itu, pejabat Amerika Serikat mengungkapkan, jumlah pasukan Rusia yang tewas diyakini sekitar 2.000 orang sejauh ini.
Setelah lebih dari sepekan menyerang Ukraina, Rusia dilaporkan telah menduduki Kherson, dan menjadi kota pertama yang berhasil mereka rebut.
Sumber: Daily Star/Kyiv Independent/Kompas.TV