Kemarin Gagal, Gencatan Senjata Kedua Kembali Diupayakan di Mariupol untuk Evakuasi Warga Sipil
Dewan kota telah meminta penduduk untuk kembali ke tempat penampungan di kota dan menunggu informasi lebih lanjut tentang evakuasi.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, MARIUPOL - Setelah rencana gencatan senjata untuk evakuasi warga sipil dari Mariupol pada hari Sabtu gagal, upaya kedua telah diumumkan.
Dewan kota Mariupol mengatakan gencatan senjata akan diamati antara pukul 10.00 pagi hingga 21.00 malam waktu setempat hari ini, Minggu (6/3/2022).
Evakuasi warga sipil ditunda kemarin, Sabtu (5/3/2022) karena pasukan Rusia yang mengepung kota itu tidak menghormati gencatan senjata yang disepakati.
Dalam sebuah pernyataan, dewan kota telah meminta penduduk untuk kembali ke tempat penampungan di kota dan menunggu informasi lebih lanjut tentang evakuasi.
Dalam siaran televisi, penasihat Presiden Ukraina Oleksiy Arestovych mengatakan Rusia tidak menghormati gencatan senjata yang disepakati di beberapa daerah, untuk memungkinkan warga sipil mengungsi.
Seorang pejabat senior dari Doctors Without Borders (MSF) menyebut, situasi kemanusiaan di Mariupol sangat memprihatinkan.
Baca juga: Mariupol Terkepung Tanpa Listrik atau Air, Ukraina Tuduh Rusia Blokir Koridor Kemanusiaan
Ia pun menyerukan pada Sabtu (5/3/2022) kemarin, agar masyarakat bisa segera dievakuasi.
Terlebih, setelah kota yang terletak di dekat perbatasan Rusia ini telah dikepung oleh pasukan Rusia.
Bahkan, gencatan senjata pada hari Sabtu untuk mengizinkan warga sipil pergi melarikan diri, gagal terwujud.
"Sangat penting adanya koridor kemanusiaan yang bisa dibuat, sayangnya belum benar-benar diberlakukan setelah Rusia tidak melakukan gencatan senjata."
"Padahal itu koridor itu memungkinkan penduduk sipil, perempuan dan anak-anak, untuk mendapatkan keluar dari kota ini," ujar Koordinator darurat MSF di Ukraina, Laurent Ligozat, dikutip dari StraitsTimes.
Situasi Kota Memburuk Tanpa Air dan Listrik
Lizogat menuturkan, situasi di Kota Mariupol semakin hari bisa semakin memburuk.