Penampilannya Menyita Perhatian Dunia, Zelenskyy Dinobatkan Sebagai Komunikator Perang yang Handal
Penampilan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy selama invasi Rusia menyita perhatian dunia dan mungkin paling dinanti.
Editor: Hasanudin Aco
Menurut Jamieson, pesan-pesan Zelenskyy tidak semuanya memiliki dampak yang sama. Dengan mengatakan “Jangan biarkan mereka memusnahkan kita,” ini adalah kerangka yang lebih efektif daripada “menyebut KTT NATO lemah dan membingungkan.”
Jamieson mengatakan jaringan TV telah memperbesar kekuatan daya tarik Zelenskyy dengan visual yang kuat, “memberikan gambar-gambar menggugah dari bangunan yang rusak, ibu dan anak yang melarikan diri, tank Rusia yang mengancam, rak-rak toko yang kosong dan sejenisnya.” Terlebih lagi, katanya, momok kematiannya selalu membayangi.
“Penampilannya yang semakin tidak bercukur, jaket antipeluru ketika di depan umum dan pengingat berulang kepada para pemimpin dunia bahwa ini mungkin terakhir kalinya mereka melihatnya hidup, menambah kedekatan pada permohonan (bantuan)nya. ”
Pesan yang sama , mungkin terakhir kali mereka melihat Zelenskyy hidup, disampaikan kepada anggota Kongres AS melalui Zoom selama akhir pekan.
Anggota Kongres AS Mike Quigley dari Illinois mengatakan kepada ABC News bahwa dia mencatat ketika Zelenskyy berbicara. "Tenang," heroik" dan "belum pernah terjadi sebelumnya" adalah di antara kata-kata yang dia tulis. “Saya tidak berpikir Anda bisa duduk di sana dengan emosi manusia dan tidak tergerak, tidak termotivasi,” kata Quigley.
Dia mengutip perbandingan Churchill. Begitu pula dengan Andrew Roberts, penulis biografi 2018 “Churchill: Walking with Destiny.” Berbicara di podcast majalah Commentary, dia mencatat keberanian pribadi Zelenskyy dan penolakannya terhadap melebih-lebihkan.
Zelenskyy tidak memiliki kecakapan retorika yang sama seperti Churchill dalam pesan radio saat bom Jerman menghujani London, kata Osgood, pakar propaganda. “Zelenskyy jauh lebih blak-blakan, 'Ini ceritanya. Saya hanya akan memberikannya langsung kepada Anda.’ Jadi tidak ada puisi yang sama untuk itu. Namun ada keputusasaan yang sama.”
Memang, dalam gaya, Churchill yang lebih formal dan jelas sangat berbeda. Namun mereka, kata Polsky, memiliki kesamaan, yaitu menguasai media pada zamannya.
“Churchill memanfaatkan radio dengan baik, kata-kata tertulis juga,” katanya. “Dan Zelenskyy memanfaatkan media sosial biasa dengan sangat baik. Dia berjalan di jalanan dan mengangkat ponselnya, dan dia berbicara dengan orang-orang.”
Pernyataannya yang spontan, tanpa waktu untuk mempersiapkan pidato yang panjang, menambah sifat asli dari presentasinya, katanya dan yang lainnya, dan beresonansi dengan generasi yang lebih muda.
Tidak banyak orang di Ukraina yang melihat Zelenskyy sebagai pemimpin hebat sebelum perang, kata Lutsevych, di Forum Ukraina di London. Namun, Zelenskyy kini telah menjadi suara bangsa.
“Dia memiliki kualitas pribadi, terutama peka terhadap lingkungan, untuk dapat memainkan peran yang berbeda, peka terhadap audiens,” katanya. “Dia cukup berempati sebagai seorang pemimpin.” [ah/rs].
Sumber: VOA Indonesia