Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Ibu di Ukraina yang Harus Tinggalkan Keluarga untuk Selamatkan Anak Asuhnya di Panti Asuhan

Perang antara Rusia dan Ukraina meninggalkan kisah pilu yaitu ketika seorang ibu di Ukraina yang harus meninggalkan keluarganya untuk anak asuhnya.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Cerita Ibu di Ukraina yang Harus Tinggalkan Keluarga untuk Selamatkan Anak Asuhnya di Panti Asuhan
tangkap layar dari CNN
Pengasuh SOS Children's Village, Oksana yang harus meninggalkan keluarganya untuk menyelamatkan anak asuhnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Kisah pilu dirasakan oleh seorang ibu di Ukraina bernama Oksana.

Dirinya merupakan salah satu warga Ukraina yang harus merasakan perang yang terjadi di Ukraina.

Dikutip dari CNN International, dirinya menceritakan awal perang yang dilihatnya.

Oksana mengingat ketika ia terbangun dari tidurnya pada pukul 04.00 waktu Ukraina akibat mendengar suara ledakan yang keras.

Baca juga: Tertangkap Satelit, Militer Rusia Berpencar ke Kota Dekat Kyiv, Artileri dalam Posisi Siap Menembak

Baca juga: Rusia Diambang Krisis, Inflasi 20 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Anjlok 8 Persen

Lantas, ia pun ketakutan dan membangunkan suaminya yang bernama Kolya.

“Kolya, ini adalah perang!” katanya ketika bercerita.

Akibatnya, rumahnya pun terguncang dan membuat Oksana dan suaminya menutup jendela dan menguncinya.

BERITA REKOMENDASI

Kemudian dirinya pun pergi ke ruang bawah tanah untuk menghindari serangan Rusia pada saat itu.

Namun di lain sisi, ia pun teringat bahwa dirinya juga mengurusi anak yatim piatu dan anak asuh di kota Brovary yang berada di dekat ibu kota Ukraina, Kiev.

Anak yatim piatu dan anak asuhnya diurus oleh SOS Children’s Villages di mana juga menjadi tempat Oksana bekerja.

Sebagai informasi. Oksana bekerja sebagai psikolog dan terapis di SOS Children’s Villages.

Sedangkan SOS Children's Villages adalah organisasi non-profit terbesar di dunia yang fokus menangani anak-anak yatim piatu dan yang mengalami kekerasan.

Ia pun menceritakan kondisi anak yatim piatu dan anak asuhnya ketika peperangan terjadi di mana terdengar teriakan di mana-mana.

“Anak-anak mulai berteriak ketakutan lalu saya mencoba untuk menengankan mereka dengan berkata: lihat aku, tarik nafas, kita akan mengunci jendela, dan apapun masih terkendali.”

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas