Jawab Tudingan Rusia, PBB Klaim Tidak Temukan Bukti soal Senjata Biologis di Ukraina
PBB tak menemukan bukti apapun mengenai tuduhan Rusia yang menemukan adanya operasi senjata biologis di Ukraina.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Garudea Prabawati
Bantahan tersebut dilayangkan AS oleh Sekretaris Media Gedung Putih, Jen Psaki melalui sebuah cuitan di akun Twitter pribadinya, @PressSec.
Baca juga: YouTube Blokir Media yang Berafiliasi dengan Rusia
Baca juga: Rusia: AS Coba Danai Bio Lab di Ukraina Sejak 2005
Jen menganggap klaim Rusia tersebut tidak masuk akal dan justru mengatakan Moskow memiliki ‘jejak yang terdokumentasi dengan rapi’ dalam penggunaan senjata kimia.
Hal tersebut, kata Jen, termasuk percobaan pembunuhan dan meracuni musuh politik Presiden Rusia, Vladimir Putin seperti pemimpin oposisi, Alexei Navalny.
“Kita harus melihat bahwa Rusia kemungkinan menggunakan senjata kimia atau biologis di Ukraina, untuk ‘operasi bendera palsu’ dengan menggunakan kedua senjata tersebut,” tulisnya pada Kamis (10/3/2022).
Bantahan serupa juga dilayangkan oleh Kementerian Luar Negeri AS dan Pentagon mengenai klaim Rusia tersebut.
Dalam pernyataannya, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price, menuduh bahwa Rusia hanya berdalih untuk membenarkan aksi invasinya di Ukraina.
Selain itu Ned juga menyatakan pihak AS sangat mematuhi kewajibannya terhadap Konvensi Senjata Kimia dan Konvensi Senjata Biologis.
Kepatuhan ini, kata Ned, membuktikan pihaknya tidak mengembangkan atau memilik senjata kimia atau biologis dimanapun.
Baca juga: Rusia Ungkap Bukti AS Danai Lab Biologi Ukraina sejak 2005 untuk Meneliti Patogen Berbahaya di Bumi
Juru bicara Pentagon, John Kirby, juga menilai tuduhan Rusia adalah hal yang absurd, penuh canda, dan penuh omong kosong.
“Tidak ada fakta seperti klaim tersebut. Ini adalah propaganda klasik yang dibuat oleh Rusia,” kata Kirby pada awak media.
Pemerintah AS sendiri juga melayangkan tuduhan kepada China yang diduga mempengaruhi Moskow untuk membuat teori konspirasi seperti yang diklaim oleh Rusia.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina