Kata China soal Invasi Rusia ke Ukraina: Waktu akan Membuktikan Kami Berada di Pihak yang Benar
Soal invasi Rusia ke Ukraina, Menlu China mengatakan waktu akan membuktikan negaranya telah berada di pihak yang benar.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Miftah
Dalam sebuah unggahan di media sosial, staf umum tentara Ukraina mengklaim Letnan Jenderal Rusia Andrei Mordvichev telah tewas saat pasukan Ukraina menyerang sebuah lapangan terbang di Chornobayivka, dekat bandara Kherson.
Baca juga: Ukraina: Ayo China, Anda Harus Membuat Keputusan Tepat, Ikut Mengutuk Serangan Rusia
Baca juga: Ikut Bergabung dengan Perusahaan Lain, LG Tangguhkan Pengiriman Semua Produk ke Rusia
Dikutip dari Independent, Kremlin belum mengonfirmasi kematian Mordvichev.
"Komandan Tentara Militer ke-8 Distrik Militer Selatan Federasi Rusia, Jenderal Andriy Mordvichev, tewas dalam serangan," tulis staf umum angkatan bersenjata Ukraina di media sosial.
Mereka menambahkan, "Berdasarkan fakta bahwa musuh telah menderita kerugian besar dalam hal personel, kemungkinan kepemimpinan militer dan politik Rusia akan membuat keputusan memperpanjang perang."
Pejabat Ukraina mengklaim bahwa Rusia "terus menanggung yang signifikan" dan bahwa ada "penurunan moral" di antara pasukan militer Moskow.
Ukraina juga mengatakan pada Sabtu (19/3/2022) pagi, bahwa jet tempur dan pasukan rudal anti-pesawat mereka telah mengenai "12 target udara musuh: dua pesawat, tiga helikopter, tiga UAV, dan empat rudal jelajah."
Presiden Ukraina Voldymyr Zelensky mengklaim pada Kamis (17/3/2022), seorang jenderal Rusia keempat telah tewas.
Seorang penasihat kementerian dalam negeri kemudian membeberkan sosok jenderal yang tewas adalah Mayor Jenderal Oleg Mityaev.
Mayor Jenderal Vitaly Gerasimov, Andrei Kolesnikov, dan Andrei Sukhovetsky juga telah dilaporkan tewas oleh Ukraina.
Namun, Rusia hanya mengonfirmasi kematian satu pemimpin militer, Mayor Jenderal Andrei Sukhovetsky.
Baca juga: UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-25, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi
Baca juga: Ribuan Warga Mariupol Ukraina Dideportasi Paksa ke Wilayah Rusia
Pasukan Rusia Mulai Kehabisan Makanan dan Bahan Bakar
Pasukan Rusia menghadapi kekurangan makanan dan bahan bakar di tengah invasi ke Ukraina, menurut penilaian intelijen mililter Ingris.
Laporan terbaru menunjukkan tentara Vladimir Putin dipaksa mengalihkan "sejumlah besar" pasukan untuk mempertahankan jalur pasokannya, daripada melanjutkan serangan, kata Kementerian Pertahanan Inggris.
Serangkaian laporan dalam beberapa hari terakhir dari intelijen barat, mengatakan invasi sengit Rusia pada Ukraina telah "sebagian besar terhenti di semua lini".
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.