Setumpuk Masalah yang Jadi Pembahasan dalam Perundingan Damai Rusia dan Ukraina
Beberapa isu yang jadi pembahasan dalam perundingan damai antara Rusia dan Ukraina, disebut hampir mencapai kata sepakat.
Editor: Wahyu Aji
Ukraina menegaskan tidak akan pernah mengakui kendali Rusia atas Krimea, kemerdekaan wilayah pemberontak yang didukung Rusia di Donetsk dan Lugansk, atau wilayah tambahan yang luas yang diambil oleh Rusia.
"Posisi kami tidak berubah," kata perunding Ukraina Mykhailo Podolyak.
Dia mengatakan Ukraina bersikeras pada gencatan senjata, penarikan pasukan Rusia, dan jaminan keamanan yang kuat.
Pejabat Ukraina mengatakan, mereka tidak akan menerima pencaplokan wilayahnya atau mengakui wilayah pemberontak yang didukung Rusia di Lugansk dan Donetsk.
Akan sulit bagi pemimpin Ukraina manapun untuk mengakui kedaulatan Rusia pada sepertiga wilayah yang berhasil direbut saat penyerbuan.
Bagi Moskow, pengakuan Ukraina atas kendali Rusia di Krimea, Donetsk dan Lugansk, dan mungkin wilayah utara Krimea yang memberinya jembatan darat ke Krimea, dan kendali atas pasokan air minum untuk semenanjung itu, akan menjadi penting.
Wilayah di sepanjang sisi selatan Ukraina sangat menarik bagi Rusia karena ditambahkan ke Rusia pada tahun 1783 oleh Permaisuri Rusia Catherine the Great setelah kekalahan Kekaisaran Ottoman.
Rusia mengatakan ingin Ukraina menjadi negara netral, yaitu tidak memihak atau menjadi anggota blok militer manapun.
Baca juga: Luapkan Kemarahan pada Putin, Tentara Rusia: Dia Tidak Hanya Menipu Kita, tapi Seluruh Rusia
Kepala perunding Rusia, Vladimir Medinsky, mengatakan, Ukraina menyebut mereka bisa menerima status netral seperti Austria atau Swedia tetapi dengan tentaranya sendiri. Kiev membantah karakterisasi itu.
Belum jelas bagaimana definisi netralitas yang dimaksud, karena hal itu sangat bergantung pada rincian yang ada dalam kesepakatan.
Saat Uni Soviet runtuh, Parlemen Ukraina dalam Deklarasi Kedaulatan Negara tahun 1990 menyatakan niatnya untuk menjadi negara netral secara permanen.
Medinsky mengatakan ada diskusi tentang seberapa besar tentara Ukraina.
Pada Februari lalu, Putin mengatakan, dia menginginkan jaminan tertulis bahwa Ukraina tidak akan pernah bergabung dengan NATO.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, Ukraina tidak akan segera menjadi anggota NATO karena anggota NATO tidak akan menerima Ukraina.