UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-33, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi
Berikut ini Tribunnews.com rangkum sejumlah peristiwa yang terjadi selama invasi Rusia ke Ukraina, dikutip dari The Guardian.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menggunakan wawancara video dengan media independen Rusia untuk menandakan kesediaannya membahas agar Ukraina mengadopsi "status netral".
Zelensky juga menyinggung soal kompromi tentang status wilayah Donbas timur, untuk mengamankan perjanjian damai dengan Rusia.
Namun dia mengatakan enggan membahas demiliterisasi Ukraina.
Ukraina perlu memilih dalam referendum untuk menyetujui negara mereka mengadopsi status netral.
Baca juga: Negosiasi Rusia dan Ukraina Putaran Berikutnya Akan Digelar di Istanbul Turki
Kementerian Pertahan Inggris sebut Rusia mengisolasi Ukraina dari perdagangan maritim internasional
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan Rusia “ secara efektif mengisolasi Ukraina dari perdagangan maritim internasional”, dalam pembaruan Minggu malam (27/3/2022).
Dikatakan juga pasukan angkatan laut Rusia terus melakukan serangan rudal sporadis terhadap sasaran di seluruh Ukraina.
Baca juga: Reznikov: Ukraina Telah Tunjukkan Bahwa Tak Ada Tempat Bagi Diktator di Dunia Demokrasi
Regulator internet Rusia outlet yang mewawancari Zelensky
Regulator komunikasi dan internet Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan publik bahwa pihaknya akan menyelidiki outlet yang mewawancarai Zelensky, dan telah mengatakan kepada mereka untuk tidak mendistribusikan wawancara tersebut.
Sanksi baru Rusia
Dalam video larut malam yang terpisah, Zelensky berjanji untuk bekerja minggu ini untuk sanksi baru terhadap Rusia dan berbicara tentang negosiasi putaran baru yang akan datang, dengan mengatakan “kami mencari perdamaian tanpa penundaan.”
Baca juga: Intelijen Kiev Sebut Rusia Ingin Pecah Ukraina Jadi Dua Negara Seperti Korea
Putin berusaha membagi Ukraina jadi 2
Kepala Intelijen Militer Ukraina mengatakan Vladimir Putin berusaha untuk membagi Ukraina menjadi dua, meniru pembagian pascaperang antara Korea Utara dan Selatan.
Dalam komentar yang meningkatkan prospek konflik beku yang panjang dan pahit, Jenderal Kyrylo Budanov memperingatkan perang gerilya berdarah.