Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Putin Perintahkan 134.500 Wajib Militer Jadi Tentara Rusia, Klaim Tak Terkait dengan Perang Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani aturan 134.500 wajib militer baru menjadi tentara Rusia.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Putin Perintahkan 134.500 Wajib Militer Jadi Tentara Rusia, Klaim Tak Terkait dengan Perang Ukraina
AFP/ALEXANDER VILF
Presiden Rusia Vladimir Putin menyapa penonton saat menghadiri konser yang menandai ulang tahun kedelapan pencaplokan Krimea oleh Rusia di stadion Luzhniki di Moskow. (18 Maret 2022). (Alexander VILF/POOL/ AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan 134.500 wajib militer baru menjadi tentara Rusia.

Perintah tersebut resmi ditandatangani Putin dalam dekrit yang diumumkan pada Kamis (31/3/2022).

Dalam dekrit disebutkan, wajib militer baru menjadi tentara adalah bagian dari program musim semi tahunan Rusia.

Wajib militer tersebut akan berlangsung pada 1 April hingga 15 Juli 2022.

Dikutip dari Daily Mail, keputusan wajib militer akan menyasar pria Rusia antara usia 18 dan 27 tahun.

Kementerian Pertahanan mengklaim pemanggilan itu tidak ada hubungannya dengan perang di Ukraina.

"Tidak satu pun dari 134.500 panggilan akan dikirim ke 'titik panas' mana pun," kata Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Kamis pagi.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan dengan para pemenang hadiah budaya negara melalui tautan video di kediaman negara Novo-Ogaryovo di luar Moskow pada 25 Maret 2022. Presiden Putin pada 25 Maret mengecam Barat karena mendiskriminasi budaya Rusia, dengan mengatakan hal itu seperti upacara pembakaran buku oleh pendukung Nazi pada tahun 1930-an.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan dengan para pemenang hadiah budaya negara melalui tautan video di kediaman negara Novo-Ogaryovo di luar Moskow pada 25 Maret 2022. Presiden Putin pada 25 Maret mengecam Barat karena mendiskriminasi budaya Rusia, dengan mengatakan hal itu seperti upacara pembakaran buku oleh pendukung Nazi pada tahun 1930-an. (Mikhail KLIMENTYEV / SPUTNIK / AFP)
Berita Rekomendasi

Adapun, isu keterlibatan wajib militer dalam perang sangat sensitif.

Pada 9 Maret 2022 lalu, Kementerian Pertahanan mengakui beberapa pasukan telah dikirim ke Ukraina.

Hal itu setelah Putin membantahnya dalam berbagai kesempatan, dengan mengatakan hanya tentara dan perwira profesional yang dikirim.

Juru Bicara Putin pun mengatakan pada saat itu, presiden telah memerintahkan jaksa militer untuk menyelidiki dan menghukum pejabat yang bertanggung jawab karena tidak mematuhi instruksinya untuk mengecualikan wajib militer.

Pertempuran Sengit Dipreksi Terjadi di Pinggiran Kota Kyiv

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Inggris (MOD) memberikan penilaian intelijen terbaru tentang situasi di Ukraina pada Kamis (31/3/2022) pagi.

Analisis intelijen Inggris menyebut pertempuran sengit akan terjadi di pinggiran Ibukota Ukraina, Kyiv dalam beberapa hari mendatang.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas