Viral Video Mobil Warga Ukraina Lalui Ranjau Darat yang Dipasang Tentara Rusia
Pada rekaman video itu tampak tentara Ukraina tersebut terlihat berusaha memindahkan ranjau-ranjau yang ada dijalanan.
Editor: Hasanudin Aco
Menurut Lembaga Hak Asasi Manusia (HAM), pasukan Rusia menempatkan lanjau darat POM-3, yang dipercaya telah dilarang di bawah perjanjian internasional.
“Negara di seluruh dunia telah mengecam Rusia karena menggunakan ranjau darat yang dilarang di Ukraina,” tutur Direktur Lembaga HAM, Steve Goose.
“Senjata ini tak membedakan antara kombatan dan warga sipil, serta akan mewariskan kematian di tahun-tahun mendatang,” tambahnya.
Ia melanjutkan mengatakan penggunaan ranjau oleh Rusia, dengan sengaja mencemooh norma internasional terhadap penggunaan senjata mengertikan itu.
Tinggalkan Ranjau
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memperingatkan rakyatnya pada Sabtu (2/4/2022) bahwa pasukan Rusia yang mundur menciptakan bencana total di luar ibu kota.
Mereka meninggalkan ranjau di seluruh wilayah termasuk di sekitar rumah.
Dia mengeluarkan peringatan itu ketika krisis kemanusiaan di Kota Mariupol yang terkepung semakin dalam, dengan pasukan Rusia memblokir operasi evakuasi untuk hari kedua berturut-turut.
Rusia terus menarik beberapa pasukan darat dari daerah sekitar Kyiv, setelah mengatakan awal pekan ini akan mengurangi aktivitas militer di dekat ibu kota Ukraina dan Kota Chernihiv.
“Mereka memasang ranjau di seluruh wilayah. Mereka memasang ranjau di rumah, bahkan di mayat orang-orang yang terbunuh,” kata Zelenskyy dalam video pidato malamnya kepada bangsa Ukraina, seperti dikutip Channel News Asia. "Ada banyak bahaya lainnya".
Militer Ukraina mengatakan telah merebut kembali 29 pemukiman di wilayah Kyiv dan Chernihiv.
Namun, Ukraina dan sekutunya memperingatkan, Rusia tidak mengurangi eskalasi untuk mempromosikan kepercayaan di meja perundingan, seperti yang Morkos klaim.
Tetapi, malah memasok dan memindahkan pasukannya ke timur Ukraina.
Gerakan-gerakan itu tampaknya merupakan persiapan untuk serangan intensif di wilayah Donbas yang sebagian besar berbahasa Rusia di timur Ukraina, yang mencakup Mariupol.
Zelenskyy memperingatkan, pertempuran sulit di depan saat Rusia mengerahkan pasukan. “Kami sedang mempersiapkan pertahanan yang lebih aktif lagi,” ujarnya.
Sumber: Daily Star/Channel News Asia/Kompas.TV/Kontan.co.id