Apa yang Dapat Dilakukan PBB untuk Bantu Ukraina? Bisakah PBB Paksa Rusia Mundur?
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mendesak PBB untuk segera bertindak melawan invasi Rusia. Lantas, bisakah PBB membantu Ukraina?
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Dalam pidatonya kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (5/4/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mendesak badan tersebut untuk segera bertindak melawan invasi dan agresi Rusia.
Zelensky mendesak PBB untuk mengusir Rusia dari negaranya.
"Kita berurusan dengan negara yang mengubah hak veto Dewan Keamanan PBB menjadi hak untuk mati," kata Zelenskyy.
Seruannya muncul di tengah kemarahan atas bukti pembantaian warga sipil yang diduga dilakukan oleh pasukan Rusia di kota Bucha, Ukraina.
Baca juga: Pasukan Rusia Dituding Menggali Parit di Zona Radioaktif yang Terlarang di Chernobyl
Baca juga: PBB Sebut 1.563 Warga Sipil Termasuk 63 Anak Saat Invasi Rusia ke Ukraina
Apa yang bisa dilakukan PBB untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina?
PBB dapat mengutuk agresi Rusia, menyalahkan Moskow atas konsekuensi kemanusiaan yang mengerikan dan menuntut agar Rusia berhenti.
Ini telah terjadi melalui resolusi Majelis Umum.
Majelis adalah badan terbesar PBB yang terdiri dari 193 negara anggota.
Tapi diplomasi belum berhasil sejauh ini. Lantas, bisakah PBB sekarang memaksa Rusia untuk mundur?
Tidak. PBB tidak bisa memaksa Rusia.
PBB bukanlah sebuah pemerintahan.
Seperti dilansir CNA, Sekretaris Jenderalnya bukanlah presiden atau perdana menteri.
Dan Majelis Umum tidak memiliki otoritas hukum atas negara berdaulat mana pun, bahkan jika negara itu melanggar kedaulatan negara lain.
Ini berarti Sekjen PBB dan Majelis Umum tidak dapat membuat Moskow melakukan apa pun yang tidak ingin dilakukannya, atau menghukumnya karena melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan.
Satu-satunya badan PBB yang memiliki kekuatan untuk mengambil tindakan hukuman terhadap Rusia adalah Dewan Keamanan PBB.
Dewan yang terdiri dari 15 anggota ini dapat secara hukum menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, menyetujui intervensi militer, serta memberlakukan embargo dan pembekuan aset untuk membujuk Rusia mengubah arah.
Tapi semua itu tidak dapat dilakukan sekarang, hanya karena Rusia adalah anggota tetap Dewan, memiliki kekuatan untuk memveto atau memblokir tindakan apa pun terhadap dirinya sendiri.
Jadi PBB, badan yang satu-satunya dapat memberikan tekanan nyata pada Rusia untuk mundur, menemui jalan buntu.
Mengapa PBB tidak mengirim pasukan ke Ukraina untuk membantu mereka berperang?
PBB tidak memiliki kekuatan militer atau polisi sendiri.
Ini memiliki penjaga perdamaian PBB tetapi misi penjaga perdamaian mereka biasanya terjadi ketika ada semacam proses politik di tempat, dan mereka sebagian besar melibatkan perlindungan warga sipil.
Penjaga perdamaian PBB juga tidak bisa memihak dalam konflik.
Baca juga: Inggris Membekukan Aset Sberbank dalam Putaran Baru Sanksi Rusia
Baca juga: AS Ancam Jatuhkan Sanksi ke China jika Dukung Perang Rusia di Ukraina
Selain itu, Dewan Keamanan adalah satu-satunya badan dengan kekuatan untuk mengesahkan penjaga perdamaian, dan Rusia kemungkinan akan memblokir langkah tersebut.
Misi juga hanya dapat dilakukan jika dan ketika semua pihak utama dalam konflik setuju.
Apa yang bisa dilakukan PBB untuk membantu warga sipil?
PBB dapat mencari dana darurat untuk membantu warga Ukraina yang terlantar akibat perang dan negara-negara yang menampung pengungsi.
Diperkirakan perang di Ukraina telah memaksa lebih dari 10 juta orang mengungsi dari rumah mereka.
PBB telah meluncurkan seruan sebesar US $ 1,7 miliar untuk membantu warga sipil terlantar dan menyediakan pasokan darurat seperti obat-obatan, makanan dan air ke Ukraina dan negara-negara yang melindungi pengungsi.
Bisakah PBB membawa Rusia ke pengadilan karena melanggar hukum internasional?
Ya. Mahkamah Internasional (ICJ), yang mengawasi perselisihan, telah memerintahkan Rusia untuk segera menangguhkan operasi militernya di Ukraina.
Tetapi ICJ tidak memiliki kekuatan untuk menegakkan perintah itu karena tidak memiliki kepolisian.
PBB juga dapat merujuk tuduhan kejahatan perang Rusia dan kejahatan terhadap kemanusiaan ke Pengadilan Kriminal Internasional, yang telah dilakukan, dan ICC telah membuka penyelidikan.
Tetapi baik Rusia maupun Ukraina bukanlah penandatangan ICC, yang memperumit kasus terhadap Rusia.
Dan bahkan jika investigasi ICC menghasilkan surat perintah penangkapan untuk Putin, persidangan bisa memakan waktu bertahun-tahun, tanpa jaminan keyakinan.
(Tribunnews.com/Yurika)