Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Inggris Selidiki Dugaan Penggunaan Senjata Kimia Rusia di Mariupol Ukraina

Inggris menyelidiki dugaan bahwa Rusia telah menggunakan senjata kimia dalam serangan di kota Mariupol, Ukraina.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Inggris Selidiki Dugaan Penggunaan Senjata Kimia Rusia di Mariupol Ukraina
AFP/FADEL SENNA
Petugas pemadam kebakaran dan prajurit Ukraina berjalan di tengah puing-puing pusat perbelanjaan Retroville, sehari setelah dibom oleh pasukan Rusia di distrik perumahan di barat laut ibukota Ukraina, Kyiv, pada 21 Maret 2022. - Inggris menyelidiki dugaan penggunaan senjata kimia oleh Rusia dalam serangan di Mariupol. 

Zelensky meminta Barat untuk menjatuhkan sanksi keras terhadap Moskow.

Ada laporan yang yang menunjukkan bahwa senjata kimia digunakan di pelabuhan Mariupol, Ukraina selatan yang terkepung.

"Kami menangani ini (senjata kimia) dengan sangat serius," kata Zelensky dalam pidato video malamnya pada hari Senin, dikutip dari CNA.

"Saya ingin mengingatkan para pemimpin dunia bahwa kemungkinan penggunaan senjata kimia oleh militer Rusia telah dibahas. Dan pada saat itu, itu berarti bahwa perlu untuk bereaksi terhadap agresi Rusia dengan lebih keras dan lebih cepat."

Petro Andryushchenko, ajudan wali kota Mariupol, menulis di saluran Telegramnya bahwa laporan tentang serangan kimia belum dikonfirmasi dan dia berharap untuk memberikan perincian dan klarifikasi nanti.

Sekretaris pers Pentagon, John Kirby, mengatakan Amerika Serikat mengetahui laporan tersebut.

"Kami tidak dapat mengonfirmasi saat ini dan akan terus memantau situasi dengan cermat," kata Kirby.

BERITA REKOMENDASI

"Laporan-laporan ini, jika benar, sangat memprihatinkan dan mencerminkan kekhawatiran yang kami miliki tentang potensi Rusia untuk menggunakan berbagai agen pengendali kerusuhan, termasuk gas air mata yang dicampur dengan bahan kimia, di Ukraina."

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky berbicara saat menggelar jumpa pers di Kota Kyiv (Kiev), Ukraina, Kamis (3/3/2022) waktu setempat. Volodymyr Zelensky meminta pihak Barat untuk meningkatkan bantuan militer ke Ukraina. Ia mengatakan, jika tidak, Rusia akan maju ke seluruh Eropa.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky berbicara saat menggelar jumpa pers di Kota Kyiv (Kiev), Ukraina, Kamis (3/3/2022) waktu setempat. Volodymyr Zelensky meminta pihak Barat untuk meningkatkan bantuan militer ke Ukraina. Ia mengatakan, jika tidak, Rusia akan maju ke seluruh Eropa. "Jika Anda tidak memiliki kekuatan untuk menutup langit, maka beri saya pesawat!" ujar Zelensky dalam jumpa pers. "Jika kami tidak ada lagi maka, amit-amit, Latvia, Lithuania, Estonia akan menjadi berikutnya," katanya. "Percayalah pada saya," tambahnya. AFP/SERGEI SUPINSKY (AFP/SERGEI SUPINSKY)

Puluhan Ribu Warga Mariupol Tewas

Ukraina mengatakan puluhan ribu orang kemungkinan tewas dalam serangan Rusia di kota tenggara Mariupol, Senin (11/4/2022).

Sementara itu, ombudswoman hak-hak negara menuduh pasukan Rusia di wilayah itu melakukan penyiksaan dan eksekusi.

"Mariupol telah dihancurkan, ada puluhan ribu orang tewas, tetapi meski demikian, Rusia tidak menghentikan serangan mereka," kata Presiden Volodymyr Zelensky dalam pidato video kepada anggota parlemen Korea Selatan, sebagaimana dikutip dari CNA.


Jika dikonfirmasi, itu akan menjadi jumlah kematian terbesar sejauh ini yang dilaporkan di satu tempat di Ukraina, di mana kota-kota dan desa-desa telah dibombardir tanpa henti dan mayat-mayat, termasuk warga sipil, terlihat di jalan-jalan.

Kepala Republik Rakyat Donetsk, Denis Pushilin, mengatakan kepada kantor berita Rusia RIA pada hari Senin, bahwa lebih dari 5.000 orang mungkin telah tewas di Mariupol.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas