Korea Utara Laporkan 15 Kematian Akibat Covid-19 dan Hampir 300 Ribu Kasus Baru
Pengumuman Korea Utara tengah memerangi wabah Covid-19 yang meledak pada Kamis (12/5/2022) menimbulkan kekhawatiran.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
“Sebagian besar kematian disebabkan oleh orang-orang yang ceroboh dalam meminum obat karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang penyakit infeksi virus varian Omicron siluman dan metode pengobatannya yang benar,” kata laporan itu.
Korean Central Television pada Sabtu malam (14/5/2022) menyiarkan perawatan untuk demam tersebut.
Seorang dokter di rumah sakit Kimmanyu menyarankan "berkumur dengan air garam" dan minum obat yang berbeda jika suhu tinggi, sakit kepala dan nyeri otot dan sendi.
KCNA juga menyarankan minum teh Lonicera japonica atau teh daun willow tiga kali sehari.
Para ahli mengatakan Korea Utara tampaknya tidak memiliki kapasitas untuk menguji puluhan ribu pasien bergejala tersebut.
KCNA tidak melaporkan berapa banyak dari kasus yang dicurigai itu dinyatakan positif Covid-19.
Secara keseluruhan Korea Utara telah melaporkan 820.620 kasus yang dicurigai, dengan 324.550 masih dalam perawatan medis, kata KCNA.
Baca juga: Peneliti India: Covid-19 Jadi Faktor Umum di Antara Kasus Hepatitis Akut
Pernah klaim bebas Covid-19
Korea Utara sebelumnya mengklaim tidak ada kasus virus yang dikonfirmasi.
Pyongyang merupakan satu dari hanya dua negara di dunia yang belum memulai kampanye vaksinasi Covid, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.
Baca juga: Kini, WNI Tidak Perlu Daftar EU CDC Lagi Jika Melancong ke Eropa
Bencana besar
Kim Jong-un, telah menyatakan wabah Covid-19 pertama di negara itu sebagai "bencana besar" karena kematian bertambah 21 jiwa.
The Guardian sebelumnya melaporkan, media pemerintah mengatakan 174.440 orang baru ditemukan dengan gejala demam pada hari Jumat (13/5/2022).
Kim mengaku yakin Korea Utara apat mengatasi penyakit menular berbahaya ini dalam waktu sesingkat mungkin.
“Kita harus mengambil pelajaran dari pengalaman dan prestasi yang bermanfaat dalam mencegah virus Partai Komunis China dan rakyatnya,” katanya.
Berita lain terkait dengan Infeksi Covid-19
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.