Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nasib Pasukan Ukraina yang Menyerah di Pabrik Baja Azovstal, Rusia Sebut Jumlah Hampir 1.000 Orang

Rusia mengatakan hampir 1.000 orang Ukraina telah menyerah di pabrik baja Azovstal, sejak Senin (16/5/2022).

Penulis: garudea prabawati
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Nasib Pasukan Ukraina yang Menyerah di Pabrik Baja Azovstal, Rusia Sebut Jumlah Hampir 1.000 Orang
BULENT KILIC / AFP
Seorang tentara Ukraina berdiri di luar sebuah sekolah yang terkena roket Rusia di selatan Ukraina desa Zelenyi Hai antara Kherson dan Mykolaiv, kurang dari 5 km dari garis depan pada 1 April 2022. 

"Jika lawan telah meletakkan senjatanya, pengadilan memutuskan nasib masa depan," ujarnya dikutip dari BBC.

Dia mengatakan setiap warga Ukraina yang ditemukan sebagai "penjahat perang neo-Nazi" harus menghadapi pengadilan internasional.

Pushilin juga menuturkan komandan tertinggi di pabrik baja masih berada di dalam pabrik dan belum menyerah.

Pahlawan

Tentara Ukraina mencari mayat di puing-puing di sekolah militer yang terkena roket Rusia sehari sebelumnya, di Mykolaiv, Ukraina selatan, pada 19 Maret 2022.
Tentara Ukraina mencari mayat di puing-puing di sekolah militer yang terkena roket Rusia sehari sebelumnya, di Mykolaiv, Ukraina selatan, pada 19 Maret 2022. (AFP)

Juru bicara Pentagon AS John Kirby memuji para pejuang Ukraina yang mati-matian membela Ukraina dengan bersembunyi di pabrik baja Mariupol.

Baca juga: Perusahaan Listrik Terbesar Jepang Investasi 3,2 Miliar Yen di Indonesia

Mereka berjuang untuk mempertahankan kota.

Mereka telah bertahan sejak pasukan Rusia yang maju mengepung Mariupol pada awal Maret 2022.

BERITA TERKAIT

"Soldiers that continued to resist there did so bravely and skilfully and it's quite admirable to think how long they were able to hold out and President Zelensky referred to them as heroes - I think we would all agree with that," ujar John Kirby, Juru bicara Pentagon AS.

(Tentara yang terus melawan di sana (Azovstal) melakukannya dengan berani dan terampil, dan cukup mengagumkan berapa lama mereka mampu bertahan dan Presiden Zelensky menyebut mereka sebagai pahlawan - saya pikir kita semua setuju dengan itu.)

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas