Dubes Rusia untuk AS Sebut Langkah Tidak Bijaksana Barat Sebabkan Krisis Pangan Global
Dubes Rusia untuk AS Anatoly Antonov mengatakan langkah makroekonomi yang tidak bijaksana dari negara-negara barat, merusak ketahanan pangan global.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Setelah itu AS dan sekutunya menjatuhkan sanksi terhadap orang dan badan hukum Rusia, serta mempercepat pasokan senjata ke Kiev.
Baca juga: Militer Rusia Gunakan Zadira, Senjata Laser Jenis Baru Penghancur Drone Ukraina
PBB pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2022
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Rabu (18/5/2022) terpaksa memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk 2022 secara signifikan.
Langkah ini merupakan akibat dari banyaknya krisis, termasuk naiknya harga pangan yang didorong oleh perang Ukraina.
Dilansir Ap News, Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 4 persen menjadi 3,1 persen .
Penurunan prospek pertumbuhan terjadi secara luas, termasuk akan dialami oleh negara-negara dengan ekonomi terbesar dunia seperti AS dan China.
Wilayah Eropa dikatakan akan merasakan dampak yang paling signifikan.
Baca juga: Rusia Invasi Ukraina, Harga Pangan Naik, PBB Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2022
Baca juga: Militer Rusia Gunakan Zadira, Senjata Laser Jenis Baru Penghancur Drone Ukraina
Perang di Ukraina yang masih belum bisa dibendung menjadi salah satu faktor melemahnya ekonomi global hingga akhir tahun nanti.
Perang telah memicu kenaikan harga pangan, sumber energi, dan komoditas utama lainnya.
Menurut perkiraan PBB, inflasi global diproyeksikan meningkat menjadi 6,7 persen pada 2022, dua kali lipat rata-rata periode 2010-2020 yang ada di angka 2,9 persen.
Inflasi sebagian besar terjadi pada harga pangan dan energi.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)