Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pertama Kali Sejak Perang Dingin, Jumlah Senjata Nuklir Dunia Meningkat

Untuk pertama kali sejak Perang Dingin, SIPRI memperkirakan jumlah senjata nuklir dunia diperkirakan meningkat. Salah satunya disebabkan invasi Rusia.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Pertama Kali Sejak Perang Dingin, Jumlah Senjata Nuklir Dunia Meningkat
AFP
(Ilustrasi) Foto selebaran ini diambil pada 6 Juni 2022 dan dirilis oleh Kepala Staf Gabungan Korea Selatan melalui kantor berita Yonhap di Seoul menunjukkan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) menembakkan rudal dari lokasi yang dirahasiakan di pantai timur Korea Selatan selama Korea Selatan- Latihan tembak-menembak bersama AS bertujuan untuk melawan uji coba rudal Korea Utara. - SIPRI memperkirakan bahwa jumlah senjata nuklir dunia akan meningkat. 

TRIBUNNEWS.COM - Stok senjata nuklir global diperkirakan akan meningkat di tahun-tahun mendatang untuk pertama kalinya sejak Perang Dingin.

Demikian menurut penelitian yang dilakukan oleh lembaga pemikir internasional terkemuka.

Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), merilis temuannya pada hari Senin (13/6/2022), menambahkan bahwa risiko penggunaan senjata semacam itu meningkat.

Dalam rangkaian penelitian barunya, SIPRI mengatakan bahwa invasi Rusia ke Ukraina dan dukungan Barat untuk Kyiv juga telah meningkatkan ketegangan di antara sembilan negara bersenjata nuklir di dunia.

Sementara jumlah senjata nuklir turun sedikit antara Januari 2021 dan Januari 2022, SIPRI mengatakan bahwa kecuali tindakan segera diambil oleh kekuatan nuklir, persediaan hulu ledak global dapat segera mulai meningkat untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.

Baca juga: Pernah Dipecat Putin, Eks PM Rusia Ini Ramalkan Perang Rusia Bakal Berlangsung 2 Tahun

Baca juga: Rusia Ancam Nuklir ke Polandia, Gara-gara Mantan Menterinya Sarankan Barat Pasok Nuklir ke Ukraina

“Semua negara bersenjata nuklir meningkatkan persenjataan mereka dan sebagian besar mempertajam retorika nuklir dan peran senjata nuklir dalam strategi militer mereka,” kata Wilfred Wan, direktur Program Senjata Pemusnah Massal SIPRI, dalam buku tahunan think tank tahun 2022, seperti dilansir ABC News.

Tiga hari setelah invasi Moskow ke Ukraina, yang disebut Kremlin sebagai "operasi militer khusus", Presiden Vladimir Putin menempatkan penangkal nuklir Rusia dalam siaga tinggi.

BERITA REKOMENDASI

Dia juga telah memperingatkan konsekuensi besar untuk negara-negara yang menghalangi jalan Rusia.

Berapa banyak senjata nuklir yang ada?

Menurut Federasi Ilmuwan Amerika, cadangan senjata nuklir adalah rahasia negara, jadi setiap angka adalah perkiraan.

Namun diperkirakan persediaan gabungan dunia kira-kira 12.700 pada awal 2022.

Rusia memiliki persenjataan nuklir terbesar di dunia, dengan total 5.977 hulu ledak, sekitar 550 lebih banyak dari Amerika Serikat.

Kedua negara memiliki lebih dari 90 persen hulu ledak dunia, meskipun SIPRI mengatakan China berada di tengah ekspansi dengan perkiraan lebih dari 300 silo rudal baru.

Cuplikan video handout yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia pada 20 April 2022 menunjukkan peluncuran rudal balistik antarbenua Sarmat di lapangan pengujian Plesetsk, Rusia. Presiden Rusia mengatakan bahwa Rusia telah berhasil menguji rudal balistik antarbenua Sarmat, mengatakan generasi berikutnya yang mampu membawa muatan nuklir akan membuat musuh Kremlin
Cuplikan video handout yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia pada 20 April 2022 menunjukkan peluncuran rudal balistik antarbenua Sarmat di lapangan pengujian Plesetsk, Rusia. Presiden Rusia mengatakan bahwa Rusia telah berhasil menguji rudal balistik antarbenua Sarmat, mengatakan generasi berikutnya yang mampu membawa muatan nuklir akan membuat musuh Kremlin "berpikir dua kali." (Selebaran / Kementerian Pertahanan Rusia / AFP)

SIPRI mengatakan jumlah global hulu ledak nuklir turun menjadi 12.705 pada Januari 2022 dari 13.080 pada Januari 2021.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas