Rusia Dituduh Gunakan Senjata Pemusnah Massal, Bom yang Lebih Merusak dari Peledak Konvensional
Diketahui Ukraina dan negara-negara NATO, termasuk Inggris, menuduh Rusia menggunakan senjata termobarik.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Daryono
Menurutnya, mereka membangun lini pertahanan ganda.
“Sekarang akan lebih sulit untuk mendapatkan kembali wilayah itu, Dan itulah mengapa kita membutuhkan senjata,” kata Skibitsky.
“Jika mereka berhasil di Donbas, mereka dapat menggunakan wilayah ini untuk melancarkan serangan lain ke Odesa, Zaporizhzhia, Dnipro,” kata Skibitsky.
“Tujuan mereka adalah seluruh Ukraina dan banyak lagi.”
Intelijen militer Ukraina percaya bahwa Rusia dapat melanjutkan pada tingkat saat ini tanpa memproduksi lebih banyak senjata atau memobilisasi penduduk untuk satu tahun lagi.
Skibitsky tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa Rusia akan membekukan perang untuk jangka waktu tertentu untuk meyakinkan barat agar mencabut sanksi.
“Tapi kemudian mereka akan memulainya lagi, (bisa saja terjadi) delapan tahun terakhir,” tambahnya.
Zelensky: Pertempuran di Sievierodonetsk Sangat Sengit, Mungkin yang Paling Sulit Sepanjang Perang
Pasukan Rusia diketahui mengintensifkan serangan di wilayah Sievierodonetsk, Ukraina.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan pertempuran di Sievierodonetsk, adalah perjuangan yang paling sulit selama perang.
Dalam pertempuran ini, di mana nasib Donbas sedang diputuskan.
Menurut Zelensky, Sievierodonetsk tetap menjadi pusat konfrontasi di Donbas.
"Kami mempertahankan posisi kami, dan menimbulkan kerugian yang signifikan pada musuh," ungkapnya Rabu (8/6/2022), dikutip Tribunnews dari The Guardian.
“Ini adalah pertempuran yang sangat sengit, sangat sulit. Mungkin salah satu yang paling sulit sepanjang perang ini,” ungkapnya lagi.