Pengamat: Kemajuan Rusia Sangat Lambat dalam Perang Ukraina, Terus Menghabiskan Senjata
Pengamat menilai kemajuan Rusia dalam perang melawan Ukraina sangat lambat. Bahkan, Rusia disebut hanya menghabiskan senjata saja.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Miftah
“Bahwa kalau misalnya gencatan senjata apakah akan tercapai atau tidak, itu kita harus menunggu. Karena sekali lagi saya katakan perlu proses untuk supaya terjadi gencatan senjata," ujarnya.
Jika Jokowi tidak melakukan kunjungan dan upaya perdamaian, Hikmahanto menilai Indonesia tidak akan pernah dicatat dalam sejarah bahwa saat memegang Presidensi G20, Indonesia tidak berupaya melakukan ”penghadiran perdamaian gencatan senjata”.
Kedua, kata dia, konstitusi mengamanatkan kita untuk turut dalam ketertiban dunia.
Bahkan Hikmahanto menyebut bahwa dunia sekarang tidak tertib, bahkan akan berdampak pada negara berkembang yang dalam pidato Jokowi di Rusia, itu berdampak pada ratusan juta bahkan miliaran orang.
“Ketiga, Bapak Presiden mengatakan pesan kalau dalam bahasa Inggris mungkin waktu diskusi, mungkin dia bilang ‘I got the message’ ‘saya dapat pesan Anda’. Pesan itu maksudnya bukan pesan khusus. Tetapi mungkin ditafsirkan oleh istana kepresidenan Putin, bahwa seolah-olah ada pesan khusus pada Presiden Putin,” tegasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mengapa Serangan Rusia ke Ukraina Kian Agresif Setelah Kunjungan Jokowi? Ini Analisis Pengamat
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)