Banjir di Pakistan Tewaskan Lebih dari 1000 Orang, Ahli: Mungkin Belum Mencapai Puncaknya
Ahli sebut banjir di Pakistan yang kini sudah menewaskan lebih dari 1000 orang, belum mencapai puncaknya.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Dia berkata:
"Kami saat ini berada di titik nol dari garis depan peristiwa cuaca ekstrem, dalam gelombang gelombang panas yang tak henti-hentinya, kebakaran hutan, banjir bandang, beberapa ledakan danau glasial, banjir, dan sekarang monsun monster dekade ini mendatangkan malapetaka tanpa henti di seluruh negeri."
Peter Ophoff juga mengatakan kepada Sky News:
"Situasi di Pakistan mengerikan."
"Kami mengalami banjir terburuk dalam beberapa dekade.
"Masalah terbesar adalah akses."
"Kami memiliki sekitar 3.000 km jalan yang telah hancur, 160 jembatan telah hanyut."
Baca juga: Minim Bantuan, Korban Banjir Pakistan di Pengungsian Semakin Putus Asa
Menteri Luar Negeri, Bilawal Bhutto-Zardari mengatakan Pakistan membutuhkan bantuan keuangan untuk mengatasi banjir.
Hasil panen yang harusnya menjadi mata pencaharian sebagian besar penduduk, kini telah musnah.
Dewan Dana Moneter Internasional akan memutuskan minggu ini apakah akan mengeluarkan 1,2 miliar dolar AS sebagai bagian dari program bailout Pakistan tahap ketujuh dan kedelapan.
"Ke depan, saya berharap tidak hanya IMF, tetapi komunitas internasional dan badan-badan internasional untuk benar-benar memahami tingkat kehancuran," ujar dewan.
Pemerintah Pakistan telah mengirim tentara untuk membantu otoritas sipil dalam operasi penyelamatan dan bantuan.
Panglima militer Jenderal Qamar Javed Bajwa telah mengunjungi daerah-daerah yang terkena dampak banjir di pProvinsi Sindh selatan untuk mendorong pekerjaan bantuan.
Sementara itu, tentara Pakistan mengatakan telah menerbangkan 22 turis yang terjebak di sebuah lembah di utara negara itu ke tempat yang aman.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)