Imbas Penutupan Gas Rusia, Euro Jatuh ke Level Terendah Pertama Kalinya dalam 20 Tahun
Euro turun 0,7 persen ke level terendah di bawah $0,99 pertama kalinya dalam 20 tahun menyusul penutupan gas Rusia ke Eropa.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Penutupan pipa gas utama ke Eropa oleh Gazprom Rusia menyeret mata uang Euro jatuh di bawah $0,99 untuk pertama kalinya dalam 20 tahun.
Kondisi ini, meningkatkan krisis ekonomi di negara-negara di Eropa yang sebelumnya sudah dilanda lonjakan harga energi.
Dilansir Financial Times, euro turun 0,7 persen ke level terendah $0,9888 dalam perdagangan sore di Asia pada Senin (5/9/2022), menandai pertama kalinya mata uang tunggal itu turun di bawah $0,99 sejak 2002.
Sementara itu, pound juga dihancurkan oleh prospek ekonomi yang suram di seluruh Eropa dan telah kehilangan 0,6 persen menjadi $1,145.
Penurunan tiba-tiba di bawah ambang batas terjadi setelah Rusia menghentikan aliran gas alam tanpa batas waktu melalui pipa Nord Stream 1.
Keputusan Gazprom, perusahaan migas negara Rusia, bakal membatasi pasokan energi ke Eropa dan meningkatkan risiko resesi di blok ini.
Baca juga: Rusia Stop Aliran Gas ke Eropa, Bursa Berjangka dan Euro Langsung Ambles
Gazprom mengaku penangguhan ini terjadi karena kesalahan teknis.
Namun pengumuman ini datang beberapa jam setelah negara-negara G7 mengumumkan rencana untuk membatasi harga ekspor minyak Rusia.
Ini dilakukan untuk mengurangi pendapatan yang mengalir ke Moskow, terkait dengan invasi Rusia-Ukraina.
Saham berjangka mencerminkan memburuknya prospek ekonomi Eropa, dengan Euro Stoxx 50 diperkirakan jatuh lebih dari 3 persen ketika pasar dibuka di Frankfurt dan Paris.
Menurut analis, setiap keputusan Rusia terkait gas dengan memotong aliran melalui Nord Stream 1 secara substansial dapat memperumit rencana Bank Sentral Eropa (ECB) untuk normalisasi kebijakan moneter.
"Tugas European Central Bank (ECB) sangat rumit oleh ketidakpastian atas pasokan gas Rusia," kata Brian Martin, kepala penelitian ekonomi G3 di ANZ.
"Keputusan Moskow untuk menghentikan aliran gas melalui pipa Nord Stream meningkatkan risiko pertumbuhan turun sambil meningkatkan prospek inflasi," imbuhnya.
Euro mencapai keseimbangan dengan dolar pada Juli untuk pertama kalinya dalam 20 tahun karena investor mencari aset surga di lingkungan ekonomi global yang memburuk.