Nasib Itaewon setelah Tragedi Kerumunan, Bisnis Mulai Bangkit setelah Pandemi, Kini Harus Tutup Lagi
Bencana Halloween meredupkan harapan kebangkitan Itaewon. Setelah pandemi, salah satu distrik paling meriah di Seoul dilanda tragedi mematikan.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Restoran, cafe, dan klub malam di distrik Itaewon, Seoul, perlahan bangkit sejak pandemi.
Tetapi keadaan nampaknya kembali ke titik awal akibat tragedi kerumunan yang terjadi pada Sabtu (29/10/2022) malam.
Menurut The Korea Herald, Itaewon dikenal sebagai tempat nongkrong anak muda.
Distrik ini juga semakin populer karena menjadi lokasi syuting drama Korea Itaewon Class tahun 2020 lalu.
Tetapi karena pandemi Covid-19, ada penutupan massal bisnis-bisnis di kawasan Itaewon dari tahun 2020 hingga akhir 2021.
Tahun ini, pesta Halloween tanpa masker dan tanpa pembatasan diizinkan, para pengunjung tak mampu membendung antusiasme mereka.
Baca juga: Kesaksian Pengunjung Pesta Halloween Itaewon: Terjebak dan Tidak Bisa Berbuat Apa-apa
Setidaknya 153 orang tewas akibat berdesak-desakan, serta ratusan lainnya terluka.
Kini, kawasan bisnis di Itaewon tampak sepi, kecuali orang-orang berdatangan untuk menyampaikan belasungkawa kepada para korban.
Bisnis di daerah Itaewon akan ditutup untuk masa berkabung selama dua hari untuk menghormati para korban, kata seorang petugas polisi dan asosiasi pemilik usaha kecil.
"Beberapa toko sudah berhenti beroperasi. Apakah penutupan sementara akan diperpanjang tergantung pada bagaimana situasinya," kata petugas polisi yang tidak mau disebutkan namanya.
Asosiasi Zona Wisata Khusus Itaewon, sebuah organisasi pemilik bisnis di daerah tersebut, dilaporkan telah mengirimkan pesan darurat yang meminta anggotanya untuk menghentikan sementara bisnis mereka untuk menghormati para korban.
Pada Minggu pagi, beberapa restoran, kafe, dan toko pakaian ditutup dengan papan bertuliskan "semoga mereka beristirahat dengan tenang" di jendela mereka.
Penutupan itu bersifat sukarela dan beberapa bisnis dibuka seperti biasa.
Tetapi beberapa khawatir bahwa kemerosotan terbaru ini dapat menyebabkan penurunan berkepanjangan lainnya.