Jokowi dan Presiden Xi Jinping Akan Jalin Kerjasama Kembangkan Vaksin Covid-19
Jokowi dan Xi Jinping menjanjikan kerjasama yang lebih erat dalam pengembangan vaksin Covid-19.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Pertemuan bilateral antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden Jokowi usai penutupan KTT G20 pada Rabu (16/11/2022) kemarin di Nusa Dua, Bali, menghasilkan sejumlah kesepakatan.
Satu kesimpulan utamanya adalah Jokowi dan Xi Jinping menjanjikan kerjasama yang lebih erat dalam pengembangan vaksin Covid-19.
Mengutip Reuters, berdasarkan keterangan yang diterbitkan Kementerian Luar Negeri China, Xi mengatakan kepada Presiden Jokowi bahwa China akan mempromosikan penelitian dan pengembangan bersama pada vaksin dan terus mendukung Indonesia dalam membangun pusat produksi vaksin regional.
“Indonesia menyatakan kepuasan dan terima kasih atas kerja sama kedua belah pihak di bidang penelitian dan pengembangan serta produksi vaksin Covid-19, dan bersedia untuk terus mempererat kerja sama di bidang kesehatan,” kata Jokowi mengutip surat tersebut.
Indonesia telah menjadi pembeli utama vaksin Covid-19 buatan China sejak dimulainya pandemi, sejauh ini telah memberikan ratusan juta dosis yang diproduksi oleh Sinovac Biotech China.
Pada bulan September, Indonesia mengatakan telah memberikan persetujuan penggunaan darurat untuk vaksin mRNA Covid-19 yang dikembangkan oleh perusahaan China, menjadi negara pertama, bahkan di depan China, yang melakukannya.
Tepat sebelum pembicaraan, Xi dan Widodo bersama-sama menyaksikan uji coba proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung, bagian dari Belt and Road Initiative China dan didanai oleh pinjaman dari China Development Bank.
Baca juga: Alasan Jokowi Menyebut Presiden China Xi Jinping Sebagai Kakak Besar
Jalur sepanjang 142 km (88 mil) akan menghubungkan ibu kota Jakarta dengan kota Bandung. Pertemuan antara Xi dan Widodo mengakhiri kesibukan aktivitas diplomatik Xi saat menghadiri KTT G20, yang menandai kembalinya pemimpin China itu ke tahap paling berpengaruh dalam politik internasional.
Editor: Herlina Kartika Dewi | Sumber: Kontan