Ribuan Imigran Gelap Asal Meksiko Padati Perbatasan El Paso di Texas
Cuplikan video yang diambil oleh seorang reporter menunjukkan 'lebih dari 1.000 imigran gelap melintasi Rio Grande ke El Paso.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON -Sekitar 2.400 imigran gelap melintasi perbatasan Amerika Serikat (AS) - Meksiko di El Paso, Texas, pada hari Minggu malam.
Media-media AS menuding polisi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Meksiko telah membantu banyak orang untuk memasuki AS, di mana mereka tidak akan ditahan oleh pihak berwenang.
Cuplikan video yang diambil oleh seorang reporter menunjukkan 'lebih dari 1.000 imigran gelap melintasi Rio Grande ke El Paso.
Reporter itu menggambarkan massa sebagai 'kelompok tunggal terbesar yang pernah kami lihat'.
Dikutip dari laman Russia Today, Selasa (13/12/2022), angka yang dikeluarkan oleh otoritas El Paso pada Senin kemarin menyatakan bahwa pada titik penyeberangan ini saja, 2.399 migran ditemui oleh agen Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan dalam 24 jam sebelumnya.
Sementara 5.105 ditahan di kota Texas pada Senin kemarin, dan 1.178 dibebaskan memasuki AS pada hari itu.
El Paso adalah titik penyeberangan yang populer bagi para migran, menurut data statistik kota Texas, 70 persen diantaranya berasal dari Venezuela.
Baca juga: Soal 51 Imigran Tewas dalam Truk Trailer di Texas, Sopir Mengaku Tak Tahu AC Mati
Baik otoritas El Paso maupun CBP tidak menahan para migran ini, dan setelah mereka diproses, mereka kemudian bebas bepergian di AS, asalkan mereka hadir di pengadilan mendatang.
Waktu tunggu rata-rata untuk tanggal pengadilan tersebut saat ini mencapai 785 hari, dan para migran di beberapa yurisdiksi bebas untuk tinggal di AS hingga 25 tahun sampai kasus mereka akhirnya disidangkan.
Baca juga: Berita Foto : 51 Imigran Tewas di Dalam Truk Kontainer di Texas
Kebijakan ini dikenal sebagai 'Catch and Release', dan diberlakukan kembali oleh Presiden AS Joe Biden selama minggu pertamanya menjabat.
Sedangkan mantan Presiden Donald Trump telah menangguhkan kebijakan era Presiden ke-44 AS Barack Obama pada 2017 dan menerapkan kebijakan 'Tetap di Meksiko' dua tahun kemudian.
Para migran yang meminta suaka dideportasi ke Meksiko untuk menunggu sidang pengadilan.
Baca juga: Imigran yang Tewas di Dalam Truk Trailer di Texas Jadi 51 Orang, 16 Orang Masih Berjuang Hidup
Jumlah imigran ilegal yang telah memasuki AS telah mencapai rekor selama masa jabatan Biden.
CBP mencatat lebih dari 2,3 juta pertemuan di sepanjang perbatasan Meksiko selama tahun keuangan 2022, angka ini naik dari 458.000 pada 2020.
Sementara itu, video terpisah yang diposting oleh reporter tersebut diduga menunjukkan kendaraan polisi Meksiko mengawal bus-bus yang memuat migran ke Ciudad Juarez, di sisi Meksiko dari persimpangan El Paso.
LSM kemudian diduga menerima para migran, sebelum akhirnya mereka masuk ke AS.