1 Juta Orang Rusia Kunjungi Hotline Ukraina untuk Bisa Menghindari Perang
1 juta orang Rusia menghubungi hotline Ukraina dengan harapan bisa menyerah dari perang.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari satu juta orang Rusia telah menelepon, mengirim SMS atau mengunjungi situs web hotline Ukraina yang memungkinkan mereka untuk menyerah.
Banyak dari mereka yang menghubungi hotline, mencari cara untuk menghindari perang, menurut hotline tersebut seperti dilaporkan ABC News.
Hotline yang dijalankan oleh proyek "I Want to Live" itu telah menerima sekitar 200 hingga 300 panggilan setiap hari sejak September, kata Vitaliy Matvienko, juru bicara proyek tersebut.
Tak semua menelepon, beberapa orang Rusia memilih untuk mengirim pesan terenkripsi melalui Telegram.
Secara keseluruhan, lebih dari 4.000 orang telah mengajukan permintaan untuk menyerah, katanya.
“Kami melihat banyak orang Rusia yang tidak ingin berperang,” kata Matvienko.
Baca juga: Parlemen Rusia Marah atas Serangan Ukraina di Makiivka yang Tewaskan 63 Tentara Rusia
“Jumlah mereka meroket setelah Putin mengumumkan mobilisasi di Rusia saat Angkatan Bersenjata Ukraina membebaskan wilayah Kharkiv dalam serangan balasan yang keras.”
Matvienko cukup dikenal banyak orang Rusia.
Ia sempat berakting di beberapa serial TV Rusia sebelum perang meletus.
Karena itulah Matvienko ditawari peran sebagai juru bicara proyek "I Want to Live".
Pejabat Ukraina mengatakan orang Rusia yang sedang mempertimbangkan untuk melintasi garis depan mungkin ingin melihat seseorang yang familiar yang dapat mereka percayai.
Baca juga: Penjelasan Tentara Bayaran Wagner atas Kegagalan Rusia Rebut Kota Bakhmut
Hotline itu sekarang dijalankan di fasilitas rahasia yang aman yang tidak boleh dimasuki oleh banyak pejabat dan staf militer.
Operator hanya menggunakan komputer, headphone, dan perangkat lunak khusus untuk menerima dan merekam panggilan.
“Banyak dari mereka yang menelepon ketakutan, mereka ingin tahu apakah proyek ini nyata dan bagaimana mungkin seorang tentara Rusia melarikan diri dari barisannya."