Eks PM Pakistan Imran Khan Ditangkap, Sebut Surat Perintah Penangkapan Bermotif Politik dan Ilegal
Mantan Perdana Menteri Imran Khan untuk menangkapnya karena tidak hadir di pengadilan pada Senin atas tuduhan korupsi.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
"Berjuang untuk kebebasan mereka berarti memperjuangkan hak-hak dasar mereka, yang berarti memprotes secara damai atas apa yang Anda yakini ... Konstitusi dan hukum negara, yang memberi Anda hak untuk memprotes, Khan menerangkan.
"Di Prancis, orang memprotes untuk pensiun," ungkapnya.
"Di Inggris, orang memprotes karena inflasi dan kenaikan gaji," imbuhnya.
"Jadi protes adalah bagian dari proses demokrasi," jelasnya.
"Selama 26 tahun saya berpolitik, saya tidak pernah meminta (pendukung) saya untuk melakukan kekerasan." ucapnya.
Baca juga: Rana Sanaullah Peringatkan Imran Khan agar Tunda Pertemuan Partai di Rawalpindi Pakistan
Surat perintah penangkapan berkaitan tuduhan bahwa Khan membeli hadiah negara dan menyembunyikan aset saat menjabat sebagai perdana menteri.
Al Jazeera lantas meminta tanggapan Khan atas tuduhan tersebut.
Ia melanjutkan, bahwa tuduhan yang dilayangkan padanya benar-benar tuduhan yang dibuat-buat.
"Ada 80 kasus terhadap saya dan dalam beberapa bulan terakhir setiap hari ada kasus baru terhadap saya," terangnya.
"Ada kasus pembunuhan, ada kasus penghasutan, ada kasus penistaan, ada kasus terorisme," sebutnya.
"Kami telah meminta untuk pergi ke Mahkamah Agung untuk meminta mereka menyatukan semua kasus … dan menahannya di tempat yang aman karena ketika saya menghadiri dua penampilan pengadilan saya, tidak ada keamanan," jelasnya.
"Pemerintah sendiri telah mengatakan bahwa hidup saya terancam, oleh karena itu, yang kami minta hanyalah mereka menyatukan semua kasus," tuturnya.
Baca juga: Hakim Pakistan Beberkan Laporan Intelijen yang Sebut Nyawa Eks PM Imran Khan dalam Bahaya
Pemerintah mengatakan, polisi akan menangkap Khan pada akhir Selasa (14/3/2023).
"Jika itu terjadi, apa artinya bagi partai Anda dan bagi pemilihan provinsi dan nasional?," tanya Al Jazeera kepada Khan.