Sederet Fakta Serangan Polisi Israel Saat Umat Muslim Menggelar Tarawih di Kompleks Masjid Al-Aqsa
Imbas serangan Polisi Israel, sejumlah warga Palestina mengalami luka – luka lantaran terkena tembakan peluru karet serta pukulan dari petugas.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Akibat pemblokiran tersebut ribuan jamaah terpaksa menghabiskan malam di kompleks masjid sambil diselimuti ketakutan.
Ratusan Jamaah Ditahan
Usai melakukan penyerangan, polisi Israel diketahui menahan 500 orang yang ada di dalam masjid Al -Aqsa, termasuk pria bermasker yang membawa batu, tongkat dan kembang api ke dalam masjid.
"Kami menangkap dan memindahkan mereka yang membarikade diri sendiri di dalam Masjid di Kota Tua di Yerusalem Timur," kata Kepolisian Israel seperti dikutip dari AFP.
Selain warga Palestina, pasukan polisi Israel juga turut menangkap para aktivis Yahudi garis keras yang hendak menggelar tradisi kurban jelang Paskah di Raphael Morris yang berdekatan dengan kompleks Masjid Al-Aqsa.
Polisi Israel berdalih penangkapan ini dilakukan untuk mencegah perpecahan yang mungkin terjadi karena Paskah Yahudi jatuh di bulan Ramadhan.
Meski ini bukan kali pertama yang dilakukan Israel, namun serangan tersebut merupakan yang terbesar hingga menggegerkan dunia.
Mengutip dari CNBC International, selama setahun terakhir, pasukan Israel telah melakukan ribuan penangkapan di Tepi Barat.
Serta membunuh lebih dari 250 warga Palestina, sementara lebih dari 40 warga Israel dan tiga warga Ukraina tewas dalam serangan Palestina.
Memancing Peluncuran 9 Roket dari Kelompok Gaza
Tak lama usai insiden penyerangan itu, kelompok di Jalur Gaza yang kerap disebut sebagai teroris, menembakkan sembilan roket, pada Kamis (6/4/2023).
Baca juga: Anwar Abbas: Tingkat Kebiadaban Israel Sudah Sangat Melampaui Batas
Dari sembilan roket tersebut, tujuh roket meledak di langit. Sementara dua roket jatuh ke arah Laut Mediterania dan sisanya meledak di sekitar wilayah padat penduduk di Israel. Hingga memicu kepanikan dan membuat penduduk setempat mengungsi di tempat perlindungan bom.
Memicu Perang Lintas Batas
Konfrontasi yang terjadi di tempat paling suci dalam Yudaisme ini telah mematik perang lintas batas antara Israel dan penguasa Hamas di Gaza yang sebelumnya telah mereda di tahun 2021.