133 Orang Tewas dalam Serangan Udara Junta Myanmar, Jasad Hangus Berserakan
Sedikitnya 133 orang, termasuk wanita dan anak-anak tewas dalam serangan bom di Kanbalu, Sagaing tengah pada Selasa (11/4/2023)
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
![133 Orang Tewas dalam Serangan Udara Junta Myanmar, Jasad Hangus Berserakan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/desa-pazigyi-di-kotapraja-kanbal-myanmar.jpg)
Seorang pejabat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan ketidakpedulian global terhadap situasi di Myanmar berkontribusi pada serangan itu.
“Serangan militer Myanmar terhadap orang-orang tak berdosa, termasuk serangan udara hari ini di Sagaing, dimungkinkan oleh ketidakpedulian dunia dan mereka yang memasok senjata,” kata Tom Andrews, Pelapor Khusus PBB untuk Situasi Hak Asasi Manusia di Myanmar.
“Berapa banyak anak Myanmar yang harus mati sebelum para pemimpin dunia mengambil tindakan yang kuat dan terkoordinasi untuk menghentikan pembantaian ini?," ucapnya.
- Amerika Serikat
Departemen Luar Negeri AS mengatakan "sangat prihatin" tentang serangan udara dan meminta rezim untuk "menghentikan kekerasan yang mengerikan."
“Serangan kekerasan ini semakin menggarisbawahi pengabaian rezim terhadap kehidupan manusia dan tanggung jawabnya atas krisis politik dan kemanusiaan yang mengerikan di Burma setelah kudeta Februari 2021,” katanya, menggunakan nama alternatif untuk Myanmar.
Baca juga: Divonis 7 Tahun Lagi, Total Hukuman Aung San Suu Kyi Menjadi 33 Tahun Penjara
![Para pengunjuk rasa memegang gambar pemimpin sipil Aung San Suu Kyi yang ditahan di luar Kedutaan Besar Myanmar di Bangkok pada 1 Februari 2023, untuk menandai peringatan kedua kudeta di Myanmar. Militer Myanmar merebut kekuasaan pada 1 Februari 2021, menggulingkan pemerintah sipil dan menangkap pemimpin de factonya, Aung San Suu Kyi. Lebih dari 2.800 orang telah terbunuh, menurut PBB, dan ribuan lainnya telah ditangkap ketika junta melancarkan tindakan keras berdarah terhadap perbedaan pendapat.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/g-gambar-pemimpin-sipil-aung-san-suu-kyi.jpg)
Kembali mengingat, sudah lebih dua tahun sejak Junta merebut kekuasaan dan menggulingkan pemerintah yang terpilih secara demokratis.
Junta juga memenjarakan pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi.
Secara teratur, Junta melakukan serangan udara dan serangan darat terhadap target yang disebutnya sebagai "teroris".
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.