Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

20 WNI Korban TPPO di Myanmar Kini Berada di Thailand, KBRI Bangkok Sewakan Penampungan

20 WNI yang sempat disekap dan menjadi korban tindak pidana perdagangan orang telah berada di tempat yang aman di Bangkok, Thailand.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Daryono
zoom-in 20 WNI Korban TPPO di Myanmar Kini Berada di Thailand, KBRI Bangkok Sewakan Penampungan
TribunPriangan/Kompas.com
20 WNI yang sempat disekap dan menjadi korban tindak pidana perdagangan orang telah berada di tempat yang aman di Bangkok, Thailand. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 20 WNI korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kota Myawaddy, Myanmar, kini telah berada di Bangkok, Thailand.

Wakil Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Thailand, Sukmo Yuwono mengatakan 20 WNI tersebut telah berada di tempat yang aman.

"20 WNI sudah di Bangkok, disewakan penampungan oleh KBRI Bangkok," ungkap Sukmo kepada Tribunnews, Minggu (7/5/2023).

Kemudian para WNI besok diagendakan melakukan asesmen.

"Dan ada tiga orang yang akan kami cek kesehatannya," imbuhnya.

Setelah itu 20 WNI tersebut akan menjalani prosedur keimigrasian.

Baca juga: Kemlu: 20 WNI Korban Perdagangan Manusia di Myawaddy Myanmar Berhasil Dibebaskan

KBRI Bangkok kini juga tengah berkoordinasi dan menggelar rapat internal dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu).

Berita Rekomendasi

"Untuk membahas langkah-langkah selanjutnya dengan 20 WNI tersebut," ungkap Sukmo.

20 WNI Berhasil Dievakuasi

20 WNI yang disekap dan menjadi korban TPPO di Myanmar telah berhasil dibebaskan pada Sabtu (6/5/2023). Mereka akan segera dibawa ke Bangkok untuk dipulangkan.
20 WNI yang disekap dan menjadi korban TPPO di Myanmar telah berhasil dibebaskan pada Sabtu (6/5/2023). Mereka akan segera dibawa ke Bangkok untuk dipulangkan. (Dok. Kedubes RI di Thailand)

Diberitakan sebelumnya, 20 WNI korban TPPO di Myanmar berhasil dibebaskan.

Pembebasan 20 WNI tersebut dikarenakan adanya kerjasama antara KBRI Yangon dan KBRI Bangkok.

Seusai dibebaskan, para WNI tersebut akan dibawa ke Kota Mae Sot, Thailand yang berada di perbatasan antara Thailand dan Myanmar.

"Pemerintah Indonesia melalui KBRI Yangon dan KBRI Bangkok berhasil tangani 20 WNI keluar di wilayah konflik di Myawaddy, Myanmar."

"Melalui kerjasama KBRI Yangon dengan jejaring lokal yang memiliki akses ke wilayah Myawaddy, para WNI dapat dibebaskan dan dibawa menuju perbatasan Thailand," kata Wakil Dubes Indonesia di Thailand, Sukmo Yuwono dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (6/5/2023).

Baca juga: 4 WNI Korban TPPO di Myanmar Akan Dipulangkan, Polri: 15 Lainnya Masih Proses 

Sukmo menjelaskan pembebasan dan penyebrangan 20 WNI korban TPPO dari Myawaddy ke Mae Sot dilakukan dalam dua gelombang.

"Ke-20 WNI berhasil dibawa ke perbatasan dalam dua gelombang yaitu pada 5 Mei 2023 sebanyak empat orang dan 6 Mei 2023 sebanyak 16 orang," tuturnya.

Dia juga mengungkapkan Dubes Indonesia di Thailand, Rachmat Budiman telah menginstruksikan tim Satgas Perlindungan WNI KBRI Bangkok yang terdiri dari Pejabat Fungsi Konsuler, Atase Polri dan Atase Riset untuk berada di Mae Sot sejak Jumat (5/5/2023).

Usai berhasil dibawa ke Mae Sot, Sukmo mengatakan para WNI akan langsung dibawa ke Bangkok untuk proses pemulangan ke Indonesia.

"Untuk proses pemulangan, KBRI Bangkok akan berkoordinasi dengan otoritas Thailand untuk perizinan repatriasi ke Indonesia," jelasnya.

Baca juga: 20 WNI jadi Korban TPPO di Myanmar, Pemerintah Komunikasi ke Banyak Pihak sebagai Upaya Perlindungan

Sebelumnya, beredar video yang diunggah oleh akun Instagram @bebaskankami pada 19 April 2023 lalu.

Pada video tersebut tampak sekumpulan orang yang disebut sebagai WNI terjebak di Myanmar.

Selain itu, tampak pula ranjang tidur yang diduga menjadi tempat beristirahat para WNI tersebut.

"Kami para WNI yang terjebak di Myanmar mohon kepada Pemerintah Indonesia bisa membantu kami pulang karena kami di sini sudah terpuruk dan terancam," ujar pengisi suara dalam video tersebut.

Pengisi suara itu mengungkapkan para WNI itu sudah merasa ketakutan karena adanya konflik militer di Myanmar.

Baca juga: Pemerintah Hadapi Kendala Selamatkan 20 WNI Korban Perdagangan Manusia di Myanmar, Apa Saja?

Ia menyebut setiap harinya, mereka harus tetap bekerja kendati mendengar suara ledakan bom.

Sehingga, jika tidak bekerja, mereka akan dihukum secara tidak manusiawi dari berlari hingga dicambuk.

"Disetrum bahkan dicambuk, pemukulan dan hal-hal yang tidak manusiawi, kami sudah jalani itu semua di sini," tutur pengisi suara.

Tak hanya video, akun tersebut juga mengunggah foto bahwa para WNI merupakan korban jobscam.

"Tertipu jobscam, puluhan WNI disekap, disiksa, dan dipaksa bekerja sebagai scammer," demikian tertulis dalam unggahan tersebut.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait WNI Disekap di Myanmar

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas