Cegah Kudeta Susulan, Rusia Sita Alat Tempur Wagner Group di Medan Perang
Rusia mulai mengambil alih semua peralatan militer yang digunakan kelompok tentara bayaran Wegner Group di medan perang, Rabu (28/6/2023).
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Hal itu yang kemudian membuat Prigozhin geram dan bersumpah membalas dendam dengan menyerbu Moskow.
Imbas kerusuhan tersebut Dinas Intelijen Federal Rusia (FSB) mendakwa Prigozhin dan pengikutnya terkait menyulut pemberontakan bersenjata dan upaya penggulingan kepemimpinan militer Rusia dengan hukuman maksimal 12-20 tahun penjara, seperti yang dikutip dari Nikkei Asia.
Namun pasca dijatuhi hukuman serangan Wagner kian menggila, Prigozhin dan pasukannya dilaporkan membakar depot tangki bahan bakar di Voronezh, hingga lebih dari 100 petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan kobaran api.
Khawatir serangan pasukan Wegner memicu perang saudara di Rusia, Presiden Vladimir Putin akhirnya ikut turun tangan dengan melakukan tawaran gencatan senjata pada pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin.
Lewat kesepakatan tersebut Putin berjanji tidak akan menjatuhkan hukuman sanksi pada Prigozhin dan kelompok tentara bayaran Wagner. Tak hanya itu Putin juga berjanji akan memberikan jaminan pada Prigozhin dan pasukannya.
Sebagai gantinya Prigozhin dan 25.000 pasukan diharuskan angkat kaki dari Rusia dan setuju untuk masuk ke wilayah pengasingan di Belarusia selama jangka waktu yang tidak ditentukan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.