Profil Presiden Niger Mohamed Bazoum, Hadapi Pemberontakan Militer dan Dilengserkan dari Jabatannya
Mohamed Bazoum dilantik menjadi Presiden Niger pada 2 April 2021, berikut ini profil singkatnya.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Pada tahun 2020 Bazoum mengundurkan diri dari pemerintah untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
Ia dipandang sebagai kandidat lanjutan setelah dua periode pemerintahan Mahamadou Issoufou.
Saat pemilihan diadakan pada 20 Desember 2020, Bazoum mengumpulkan 39 persen suara.
Pemilihan putaran kedua diadakan pada 21 Februari 2021, antara dua kandidat teratas.
Kali ini Bazoum memenangkan 55 persen suara.
Baca juga: Tentara Niger Umumkan Kudeta, Presiden Mohamed Bazoum Digulingkan dari Kekuasaannya
Upaya Kudeta Pertama
Pada tanggal 31 Maret, beberapa hari sebelum Bazoum resmi dilantik, sebuah percobaan kudeta dilancarkan.t
Tetapi dengan cepat dipadamkan oleh pasukan yang setia pada pemerintah.
Sesuai rencana, Bazoum pun dilantik pada 2 April 2021.
Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Niger terjadi transisi damai dari satu pemimpin yang dipilih secara demokratis ke pemimpin lainnya.
Hadapi Sejumlah Tantangan Besar
Semasa menjabat sebagai presiden, Bazoum juga menghadapi sejumlah tantangan besar.
Pemerintahannya berjuang mengatasi kemiskinan ekstrem, pengangguran tinggi, dan aktivitas pemberontak jihadis.
Bazoum berkampanye untuk membatasi ukuran keluarga, meningkatkan melek huruf di negara ini, dan mengatasi korupsi.
Baca juga: Pengawal Tahan Presiden Niger Mohamed Bazoum, Umumkan Kudeta Lewat Video