Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peringatan Setahun Sabotase Pipa Nord Stream, Diselidiki 3 Negara hingga Pelaku Belum Terungkap

Serangan jaringan pipa Nord Stream tahun lalu memicu ketegangan geopolitik manakala Rusia tengah melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Peringatan Setahun Sabotase Pipa Nord Stream, Diselidiki 3 Negara hingga Pelaku Belum Terungkap
Kementerian Pertahanan Denmark
Lokasi kebocoran pipa Nord Stream. - Serangan jaringan pipa Nord Stream tahun lalu memicu ketegangan geopolitik manakala Rusia tengah melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina. Apa yang terjadi dengan jaringan pipa Nord Stream? 

Seoran analis di Pusat Studi Eropa Timur Stockholm, Andreas Umland mengatakan ia mengeklaim hanya Rusia “yang paling mungkin” menjadi pelakunya.

Sebab, setiap dugaan keterlibatan Kyiv dalam serangan terhadap infrastruktur energi Eropa dapat mengancam dukungan sekutu, yang akan menguntungkan Rusia.

"Moskow mungkin berusaha membunuh dua burung dengan satu batu”, kata Umland.

Baca juga: Jerman, Denmark dan Swedia Selidiki Insiden Meledaknya Pipa Nord Stream

Pada saat yang sama, hancurnya jaringan pipa dapat membantu Gazprom menghindari klaim kompensasi atas gas yang tidak tersalurkan, meskipun perusahaan tersebut enggan untuk tetap membuka keran sebelum ledakan terjadi.

Kremlin dengan tegas membantah bertanggung jawab.

Rusia menuduh Amerika Serikat (AS) berada di balik serangan itu.

Moskow menyatakan bahwa sabotase tersebut “terjadi setelah ancaman berulang kali  terhadap Nord Stream oleh kepemimpinan Amerika Serikat”.

Berita Rekomendasi

Pada Maret, Presiden Rusia Vladimir Putin menepis argumen bahwa Kyiv berada di balik ledakan tersebut, dan malah menyalahkan AS.

“Siapa yang tertarik? Secara teoritis, Amerika Serikat tertarik untuk menghentikan pasokan energi Rusia ke pasar Eropa dan memasoknya dalam jumlah besar,” kata Putin.

“Ledakan seperti itu, yang begitu kuat dan dalam, hanya dapat dilakukan oleh para ahli yang didukung oleh seluruh potensi negara yang memiliki teknologi yang relevan,” ucap Putin.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas