Alasan Sandera Jabat Tangan Pejuang Hamas saat Bebas? Karena Diperlakukan Baik, Ini Kata Sandera Itu
Ada momen yang menyentuh hati banyak orang ketika menyakiskan video seorang sandera Israel bernama Yocheved Lifschitz dibebaskan oleh pejuang Hamas.
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM- Ada momen yang menyentuh hati banyak orang ketika menyakiskan video seorang sandera Israel bernama Yocheved Lifschitz dibebaskan oleh pejuang Hamas.
Yocheved Lifschitz seorang nenek berusia 85 tahun dibebaskan oleh Hamas pada hari Senin (23/10/2023) setelah hampir dua minggu disandera.
Beberapa detik sebelum momen pembebasan, Yocheved Lifschitz sempat memegang tangan seorang pejuang Hamas sambil mengucap kata Shalom.
"Shalom," kata Yocheved Lifschitz kepada Pejuang Hamas itu dalam Bahasa Ibrani yang artinya damai atau perdamaian dikutip dari BBC.
Saat jumpa pers, momen itu ditanyakan kepada Yocheved Lifschitz.
Ketika ditanya oleh wartawan mengapa Yocheved Lifschitz menjabat tangan pejuang Hamas yang menahannya sebelum dibebaskan?
Lifschitz melalui putrinya mengatakan para penyandera atau Pejuang Hamas itu telah memperlakukan dirinya dengan baik.
Dirinya diperlakukan dengan baik begitu pula dengan para sandera lainnya. Semuanya berada dalam kondisi baik.
Putri Yocheved Lifschitz, Sharone Lifschitz membantu menerjemahkan pengalaman ibunya kepada sejumlah wartawan.
Sharone mengatakan ibunya dibawa ke “jaringan terowongan besar di bawah Gaza yang tampak seperti jaring laba-laba”.
Lifschitz mengatakan dia termasuk di antara 25 sandera yang dibawa ke dalam terowongan dan setelah beberapa jam, lima orang dari kibbutznya, termasuk dirinya, dibawa ke ruangan terpisah.
Di sana, mereka masing-masing mendapat penjaga dan akses ke paramedis dan dokter.
Dia menggambarkan kondisinya bersih di dalam, dengan kasur di lantai untuk mereka tidur.
Tawanan lain yang terluka parah dalam kecelakaan sepeda motor dalam perjalanan ke Gaza dirawat oleh dokter karena lukanya.