Amerika Serikat Serang 2 Fasilitas Militer Milik Iran di Suriah, sebagai Balasan Tentaranya Diserang
Joe Biden memerintahkan militernya untuk menyerang fasilitas militer milik Iran di Suriah, buntut diserangnya pasukan AS.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
Kelompok-kelompok itu diduga menyerang pesawat tak berawak yang menewaskan seorang kontraktor Amerika.
Joe Biden Peringatkan Khamenei
Baca juga: Remaja yang Diduga Dianiaya Polisi Iran karena Langgar Peraturan Hijab, Dinyatakan Mati Otak
Masih mengutip Reuters, Joe Biden mengirim pesan kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang memperingatkan Teheran agar tidak menargetkan personel AS di Timur Tengah, ujar Gedung Putih sebelumnya pada Kamis.
Amerika Serikat memiliki 900 tentara di Suriah, dan 2.500 tentara lainnya di negara tetangga Irak.
AS memiliki misi memberikan saran dan membantu pasukan lokal yang berupaya mencegah kebangkitan ISIS, yang pada tahun 2014 menguasai sebagian besar Suriah namun kemudian berhasil dikalahkan.
Ada kekhawatiran yang semakin besar bahwa konflik Israel-Hamas dapat menyebar ke seluruh Timur Tengah dan menjadikan pasukan AS di pangkalan-pangkalan terpencil menjadi sasaran.
Namun Amerika Serikat tidak mengoordinasikan serangan tersebut dengan Israel, tambah pejabat itu.
Pekan lalu di lepas pantai Yaman, sebuah kapal perang AS menembak jatuh lebih dari 10 drone dan empat rudal jelajah yang ditembakkan oleh Houthi yang didukung Iran.
Saat alarm palsu di pangkalan udara Al-Asad di Irak pekan lalu, seorang kontraktor sipil meninggal karena serangan jantung.
Amerika Serikat telah mengirimkan kapal perang dan pesawat tempur ke wilayah tersebut sejak konflik Israel-Hamas meletus pada 7 Oktober, termasuk dua kapal induk, untuk mencoba menghalangi Iran dan kelompok yang didukung Iran.
Jumlah pasukan yang ditambahkan ke wilayah tersebut mencapai ribuan.
Reuters melaporkan minggu ini bahwa militer AS mengambil langkah-langkah baru untuk melindungi pasukannya di Timur Tengah selama meningkatnya serangan yang diduga dilakukan oleh kelompok yang didukung Iran.
Langkah-langkah tersebut, termasuk meningkatkan patroli militer AS, membatasi akses ke fasilitas pangkalan dan meningkatkan pengumpulan intelijen, termasuk melalui drone dan operasi pengawasan lainnya, kata para pejabat.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.