Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-611: Moskow Kritik Rundingan Damai yang Didukung Kyiv di Malta
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova juga mengritik Malta karena bersedia menjadi tuan rumah "acara yang terang-terangan anti-Rusia".
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
Anggota Parlemen Rusia mendukung jumlah anggaran belanja militer untuk mendanai serangan Kremlin terhadap Ukraina, Kamis (26/10/2023).
Belanja pertahanan akan mencapai hampir sepertiga dari seluruh pengeluaran pada tahun 2024 – naik 68 persen menjadi 10,8 triliun rubel ($115 miliar).
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-609: Rusia Jatuhkan 40 Bom di Avdiivka
- Nasib Koridor Ekspor Baru di Laut Hitam
Ukraina membantah laporan perusahaan-perusahaan Ukraina dan Inggris bahwa koridor ekspor baru di Laut Hitam telah ditangguhkan.
“Informasi mengenai pembatalan atau penghentian tak terjadwal koridor sementara #Ukraina untuk pergerakan kapal sipil dari dan ke pelabuhan (wilayah) Big Odesa adalah salah,” kata Wakil Perdana Menteri Oleksandr Kubrakov di platform X.
- Pengadilan Stockholm Bebaskan Warga Rusia-Swedia
Pengadilan Stockholm membebaskan seorang warga Rusia-Swedia, Sergei Skvortsov.
Orang itu dituduh menyalurkan teknologi barat kepada militer Rusia.
Meski ia dituduh mengekspor material tersebut, tetapi Stockholm menilai tindakannya tidak sampai mengumpulkan laporan intelijen.
Jaksa meminta hukuman lima tahun penjara terhadap Sergei Skvortsov.
Ia adalah seorang warga negara ganda berusia 60 tahun yang telah tinggal di Swedia sejak tahun 1990an.
Selama tinggal di sana, Sergei Skvortsov menjalankan perusahaan ekspor-impor.
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-608: Rusia Berupaya Blokir Jalur Ukraina di Avdiivka
- Perdana Menteri Slovakia akhiri bantuan militer ke Ukraina
Perdana Menteri Slovakia Robert Fico mengakhiri bantuan militer ke tetangganya di timur, Ukraina.
Ini merupakan salah satu janji kampanyenya.
Fico mengaku telah berbicara dengan ketua Komisi Eropa mengenai langkah pemerintahnya pada pertemuan sebelum KTT di Brussels .
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)