Perang Israel-Hamas, Korban Tewas di Palestina Naik Jadi 15.461, Gaza Dibom Tanpa Henti
Berdasarkan data terbaru yang dihimpun pihak berwenang pada Minggu (3/12/2023), jumlah korban perang Israel-Hamas di Palestina mencapai 15.461 orang.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Whiesa Daniswara
Farah Omar, Rabih al-Maamari, Issarn Abdallah
Hampir 1,8 Juta Orang Mengungsi di Gaza
Semakin banyak warga Palestina di Gaza yang tidak punya tempat lagi untuk menyelamatkan diri.
Dari utara ke selatan, serangan udara Israel berulang kali menghantam kamp pengungsi dan bangunan tempat tinggal.
Pada Jumat (13/10/2023), IDF memerintahkan lebih dari 1 juta orang di utara untuk pindah ke selatan.
Dengan alasan demi keselamatan mereka.
Lalu, dalam hampir dua bulan perang Israel-Hamas, sekitar 1,8 juta warga Palestina terpaksa mengungsi dari rumah mereka.
Baca juga: Kronologi Hamas-Israel Gagal Perbarui Gencatan Senjata setelah Debat soal Sandera di Gaza
Hizbullah Lancarkan Serangan di Utara Israel
IDF melancarkan serangan ke lokasi Hizbullah di Lebanon Selatan, Sabtu (2/12/2023), akhir pekan ini.
Serangan itu dilancarkan sebagai balasan karena Hizbullah menembakkan dua mortir dari Lebanon ke arah, Shomera, wilayah komunitas Yahudi di utara Israel.
Dua proyektil yang dilepaskan Hizbullah jatuh di area terbuka.
Tidak ada korban yang dilaporkan.
Hizbullah mengaku bertanggung jawab atas serangan sepanjang hari itu.
Pada Jumat (1/12/2023), Hizbullah juga melancarkan serangan ke utara Israel, ketika perang di Gaza dimulai kembali.
Ini merupakan serangan perdana Hizbullah dalam sepekan terakhir setelah upaya perpanjangan gencatan senjata Hamas-Israel gagal memenuhi kesepakatan.
Baca juga: Tipu Muslihat Israel: Minta Warga Khan Younis Mengungsi ke Rafah, Sesampai Sana Mereka Dibombardir
Israel serang Khan Younis
IDF telah meminta penduduk dari empat wilayah, termasuk Bani Suhaila dan Qarara, di selatan Khan Younis untuk mengungsi ke daerah lain.
Kota Khan Younis menjadi fokus serangan udara dan tembakan artileri Israel setelah pertempuran kembali terjadi pada Jumat (1/12/2023), menyusul gagalnya perpanjangan gencatan senjata antara Hamas dan Israel.
Setelah Israel memulai serangannya lagi, pasukan Israel mulai menyebarkan selebaran yang menunjukkan peta Gaza yang terbagi menjadi ribuan blok pada Jumat (1/12/2023) pagi.
Peringatan itu datang melalui sistem evakuasi baru yang menurut Israel dikembangkan untuk warga sipil agar tidak menjadi sasaran.
Setiap kertas itu memiliki kode QR yang tertaut ke peta.
Warga diminta untuk memindai kode dan mengidentifikasi zona mereka agar dapat mengikuti instruksi tentara Israel jika mereka menargetkan zona rumah mereka.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.