Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jatah Makan Pengungsi Rohingya Naik Mulai Januari 2024: Jadi Rp155 Ribu per Orang

Setiap orang pengungsi yang semula mendapatkan USD 8 (Rp 124 ribu – kurs Rp 15.520) menjadi USD 10 (Rp 155 ribu)

Editor: Erik S
zoom-in Jatah Makan Pengungsi Rohingya Naik Mulai Januari 2024: Jadi Rp155 Ribu per Orang
Serambi News/Indra Wijaya
(Ilustrasi) Pengungsi Rohingya di Gedung Balai Meuseraya Aceh (BMA), Senin (11/12/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, ACEH- Jatah makanan pengungsi Rohingya di Cox’s Bazar, Bangladesh anak naik pada tahun 2024.

Setiap orang pengungsi Bangladesh yang semula mendapatkan USD 8 (Rp 124 ribu – kurs Rp 15.520) menjadi USD 10 (Rp 155 ribu) mulai bulan Januari 2024.

Hal itu diungkapkan Direktur Program Pangan Dunia PBB (WFP) di Bangladesh, Dom Scalpelli yang dikutip dari kantor berita Dhaka Tribune, Jumat (15/12/2023).

Baca juga: Pengungsi Rohingya tembus 1.600 orang, mengapa nelayan Aceh menolong mereka?

“Dengan pendanaan yang diterima sejauh ini, kami akan dapat meningkatkan hak pangan dari USD 8 menjadi USD 10, mulai Januari 2024,” ujarnya.

Pihaknya mengaku senang mendengar kabar kenaikan jatah makan untuk para pengungsi Rohingya ini.

Dia berharap, para donatur seperti Amerika Serikat dan negara-negara donatur lainnya dapat terus memberi dana kepada WFP, sehingga kehidupan dan kebutuhan dasar Rohingya dapat dijamin

“Kami sangat senang dengan perkembangan positif ini dan berharap para donor akan terus mendanai kami untuk menjamin kebutuhan dasar Rohingya terpenuhi,” papar Dom Scalpelli.

BERITA TERKAIT

Dikatakannya, WFP menyambut baik kontribusi baru sebesar USD 87 juta dari Biro Bantuan Kemanusiaan (BHA) Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).

Ia mengungkapkan, pendanaan yang tepat waktu ini akan secara signifikan mendukung upaya WFP dalam memberikan bantuan penyelamatan nyawa kepada pengungsi Rohingya di Cox’s Bazar dan di Pulau Bhasan Char.

Di mana selama ini hampir satu juta orang menghadapi kesulitan setiap harinya, dan mereka dipastikan tidak dapat kembali untuk mendiami negara asalnya, Myanmar. 

“Seperti yang telah kita lihat di kamp-kamp pengungsian, situasinya tetap memprihatinkan bagi warga Rohingya, yang telah melalui krisis demi krisis,” kata Reed Aeschliman, direktur misi USAID di Bangladesh.

Baca juga: PBB Sebut Gelombang Pengungsi Rohingya Akan Berdatangan ke Aceh hingga April 2024: Butuh Dana Rp83 M

Ia melakukan kunjungan ke kamp Cox’s Bazar pada Rabu (13/12/2023) untuk menyaksikan situsa di kawasan itu. 

Meskipun Amerika Serikat menjadi donatur utama terhadap pera pengungsi, Aeschliman menyadari bahwa tahun ini merupakan tahun yang penuh tantangan bagi para pengungsi.

“Kita tidak boleh mengabaikan kebutuhan warga Rohingya, atau masyarakat lokal yang murah hati di Bangladesh. Hal ini memerlukan dukungan berkelanjutan dari pemerintah, donatur, dan mitra pembangunan,” sebutnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas